Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, menjadi saksi sebuah momen penting bagi sepak bola Asia. Pada Kamis (17/7/2025), AFC resmi menggelar drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hasilnya, Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama dua kekuatan besar Timur Tengah: Irak dan Arab Saudi. Sebuah undian yang bisa dibilang menantang, tetapi juga mengandung secercah harapan.
Sebanyak enam tim akan bertarung memperebutkan dua tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Qatar, Arab Saudi, Irak, UEA, Oman, dan tentu saja, Indonesia — sang "garuda" yang sudah lama menanti waktu untuk benar-benar terbang tinggi di pentas dunia.
Waktunya Pembuktian: Era Baru Timnas di Bawah Pelatih Patrik
Ronde keempat ini bukan sekadar lanjutan dari jalan panjang Timnas Indonesia menuju panggung dunia. Ia adalah babak pembuktian — fase di mana segala optimisme yang sempat tumbuh di ronde sebelumnya kini diuji secara konkret.
Kali ini, Garuda terbang di bawah arahan pelatih baru yang tak main-main: Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda.
Bagi penggemar sepak bola generasi 90-an hingga awal 2000-an, nama Kluivert punya tempat tersendiri. Ia pernah jadi andalan di lini depan klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, dan PSV Eindhoven.
Gayanya khas: tenang, tajam, dan cerdas dalam membaca ruang. Kini, ia membawa seluruh pengalaman Eropa itu ke Indonesia—bukan hanya untuk memperbaiki cara bermain, tapi juga memperkuat mental dan karakter tim nasional.
Bukan tugas mudah, tentu. Tapi jika ada momen yang pas untuk membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih kepala, maka Ronde 4 ini adalah panggungnya.
Di ronde sebelumnya, Timnas Indonesia sempat membuat kejutan dengan mengalahkan Arab Saudi — tim yang tidak hanya lebih senior dalam peringkat FIFA, tetapi juga langganan tampil di Piala Dunia. Itu bukan hanya kemenangan teknis, tetapi simbol bahwa “yang kecil” bisa mencolek raksasa, jika tahu cara berdansa di lapangan.
Para Diaspora: Bukan Hanya "Tambahan", Tapi Pemersatu