Delapan gol dalam satu laga bukan peristiwa biasa, terlebih jika itu adalah pertandingan pembuka di sebuah turnamen internasional. Itulah yang terjadi saat Timnas U-23 Indonesia mengawali kiprahnya di Grup A Piala AFF U-23 Mandiri Cup 2025 dengan kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam, Selasa malam (15/7/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Kemenangan ini bukan hanya tentang skor besar, tapi juga tentang bagaimana mentalitas, kekompakan tim, serta proses pembinaan usia muda mulai memperlihatkan hasil nyata.
Laga baru berjalan dua menit ketika Jens Raven membuka skor lewat sepakan tajam yang mengecoh kiper Brunei. Tak berhenti di situ, ia kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-9, ke-31, ke-33, dan ke-41 melalui titik penalti, serta menutup torehan pribadinya dengan gol keenam pada menit ke-62.
Jens Raven mencetak enam gol dalam satu pertandingan — a double hat-trick yang nyaris tak pernah terjadi di level internasional.
Selain Raven, Arkhan Fikri turut menyumbang gol pada menit ke-20 lewat eksekusi terukur dari luar kotak penalti. Sementara Rayhan Hannan memperbesar keunggulan di menit ke-35 melalui tembakan jarak dekat hasil kerja sama apik di sektor kanan serangan.
Melihat data pertandingan, dominasi Garuda Muda tidak terbantahkan. Indonesia mencatat penguasaan bola sebesar 84%, melepaskan 28 tembakan, di mana 14 di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Brunei yang hanya mampu menciptakan tiga percobaan tanpa satu pun yang mengarah ke gawang.
Indonesia juga unggul dalam strategi bola mati, dengan 6 tendangan sudut, serta disiplin tinggi tanpa satu pun kartu kuning atau merah. Sementara Brunei mencatat 9 pelanggaran, 2 kartu kuning, dan hanya 1 sepak pojok.
Atmosfer Stadion dan Respons Suporter
Malam tadi, GBK tak sepenuhnya penuh, namun mereka yang hadir menjadi saksi sebuah dominasi total. Gol cepat dari Raven di awal laga langsung membakar atmosfer stadion. Sorak sorai terdengar setiap kali Garuda Muda membangun serangan dan mencetak gol, memperlihatkan bahwa semangat juang tim ini mampu menular ke tribun.
Para pemain pun tak bermain sebagai individu, tetapi sebagai satu kesatuan. Assist demi assist mengalir mulus, pertahanan kokoh, dan serangan berjalan sistematis. Ini mencerminkan bahwa kemenangan bukan datang dari keberuntungan, melainkan hasil kerja sama dan pembinaan yang konsisten.