Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Book

Pelajaran Cinta dan Keikhlasan dari Novel Tere Liye yang Menyentuh Hati

9 Juni 2025   09:00 Diperbarui: 9 Juni 2025   08:47 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto buku Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye, lengkap dengan pembatas halaman bertema senada. (Sumber: pbookish.id-ig)

Danar sendiri bukan tokoh yang sempurna. Ia punya keputusan yang bisa diperdebatkan. Ia tidak selalu jujur, dan tidak selalu berani. Tapi justru itulah kekuatan novel ini. Bahwa manusia bisa saja menjadi pahlawan bagi orang lain, meski tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.

Tanpa memberikan terlalu banyak spoiler, ending novel ini berhasil membuat hatiku terombang-ambing oleh perasaan dan tanpa disadari air mata ikutan jatuh. Bukan karena kejam, tapi karena jujur. Tere Liye tidak memaksakan happy ending seperti sinetron. Ia memberikan penutup yang sesuai dengan alur dan realitas: bahwa tidak semua orang yang mencintai kita akan bisa menemani kita sampai akhir.

Ada satu adegan penutup yang sangat membekas, ketika Tania akhirnya mengerti, bahwa terkadang kita mencintai orang hanya untuk mempelajari arti kehilangan. Dan bahwa kadang, kehilangan adalah satu-satunya jalan agar kita bisa tumbuh.

Aku agak merasa kurang nyaman dengan jarak usia yang jauh antara Tania dan Danar, terlebih saat cerita berkembang ke arah perasaan romantis. Namun terlepas dari itu, novel ini tetap menyajikan narasi yang mengalir, emosional, dan menyentuh.

Perubahan karakter, terutama pada Tania dan Dede, terasa alami. Dari anak jalanan yang terpaksa mengamen, mereka tumbuh menjadi pribadi tangguh, cerdas, dan memiliki masa depan. Tania bahkan meraih beasiswa ke Singapura - sebuah puncak dari perjalanan panjang yang dimulai dari sebuah rumah kardus.

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin -  bukan hanya tentang cinta. Ia adalah cerita tentang perjalanan batin manusia dalam menghadapi luka, belajar menerima kenyataan, dan tumbuh dari rasa sakit. Novel ini tidak mengejar romansa sempurna, melainkan memperlihatkan bahwa mencintai adalah juga tentang menguatkan, meski akhirnya harus melepaskan.

"Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan."

- Tere Liye

Jika kamu sedang berada di fase belajar melepaskan, atau ingin mengerti arti cinta yang tidak egois, maka buku ini akan menjadi teman yang mengerti luka-lukamu tanpa perlu kamu jelaskan. Dari 1-5, aku beri nilai 4 untuk novel yang cukup mengombang-ambingkan perasaanku. 

Identitas Buku

Judul: Daun Jatuh Tak Pernah Membenci Angin 

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (GPU)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun