Di bawah langit sendu dan angin malam yang cukup hangat, Habib Abdurrahman mengatakan; ketika takbiratul ihram - pada saat melafazkan "Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin" - sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanya untuk Allah (Tuhan Semesta Alam) - maka hadirkan hati kita. Karena semuanya kita pasrahkan kepada Allah semata.
Kedua, beliau menyebutkan disaat membaca Surah Al-Fatihah - ketika ucapan iyyka na'budu wa iyyka nasta'in - hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
"Karena kita juga meminta dengan ibadah, di mana ibadah kita hanya mengharap ridha kepada Allah, jangan sampai kita hanya meminta - mengeluh sama Allah saja. Tapi, sholatnya - ibadahnya malas-malasan. Makanya, diingatkan sama Allah dalam Qur'an Surah Al-Fatihah, bahwa sebelum meminta pertolongan Allah - harus menyembah (ibadah) terlebih dahulu,"Â demikian ucap Habib Abdurrahman.
Dalam hal ini yang paling utama kita minta, sebagaimana di tegaskan dalam Surah Al-Fatihah; ihdinash-shirthal-mustaqim, Habib Abdurrahman mengingatkan untuk meminta hidayah - jalan yang lurus. "Minta semua apa yang ada di dalam hajat kita, minta kepada Allah. Bahkan, di dalam shalat kita - hadirkan di dalam hati kita - kalau nggak paham apa yang kita baca dari pada ayat-ayat Al-Qur'an, maka hatinya berdoa kepada Allah," tegas murid Sayyidi Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz tersebut.
Selanjutnya, waktu ketiga ialah di dalam tasyahud - saat mengucap salam kepada Rasul; Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Sebab, salam yang kita baca di dalam shalat - kepada Baginda Nabi Muhammad SAW., merupakan salam hadir. Oleh karenanya, hendaknya hati kita ikut hadir - karena Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menjawab salam kita.
Disebutkan di dalam hadist riwayat Muslim; "Tidak ada seorang muslim yang menyampaikan salam kepadaku, kecuali Allah mengembalikan ruhku dan aku akan menjawab salam orang tersebut." - Dalam hadist lain pula disebutkan - tentang sholawat; "Sholawat yang kalian baca itu akan disampaikan kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam."
"Makanya, dengan shalawat dan menyampaikan salam kepada Rasul adalah wasilah supaya kita lebih dikenal oleh Rasulullah dan kelak pada hari kiamat bisa berkumpul bersama baginda Nabi. Maka, ucapkanlah dengan hati yang hadir - khusyuk," demikian Habib Abdurrahman berpesan.
Rekomendasi bacaan artikel lainnya;
   * Puasa di Tiga Hari Esok, Seakan Ibadah 700 Tahun
   * Menyingkap Dunia Malam dari Novel Re dan peRempuanÂ
   * Hikmah dari Ketulusan Cinta Dua Sahabat Rasulullah