"Untuk beralih ke teknologi pewarnaan dan energi yang lebih ramah lingkungan, kita perlu Langkah bertahap. Di tahap menengah, efisiensi proses teknis harus ditingkatkan, sedangkan Langkah besar ke depan adalah transisi dari batu bara ke energi alternatif serta penerapan inovasi pewarnaan seperti USG, yang tentu membutuhkan investasi besar," ujar William Jasen Kurnia, CEO PT Harapan Kurnia.Â
Evaluasi tindakan dengan menggunakan metode analisis siklus hidup sangat berorientasi pada sasaran. Hasilnya menunjukkan langkah-langkah mana -- terutama yang sangat sederhana -- yang mempunyai dampak besar terhadap netralitas gas rumah kaca. Menerima hasil ini juga bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan karena dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan internasional.
"Efisiensi kerja bergantung pada karyawan, dari operasional di lapangan hingga pengambilan keputusan investasi. Mereka perlu dibekali pelatihan dan pemahaman yang tepat agar dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Keterlibatan masyarakat dalam proyek telah menunjukkan dampak signifikan, seperti pengaruh budaya terhadap metode kerja. Dalam hal ini, pelatihan jarak jauh terkait kesehatan dan keselamatan kerja menjadi kunci, karena partisipasi aktif semua pihak sangat diperlukan. Karyawan hanya merasa terlibat jika ada komunikasi proaktif dari bawah ke atas, yang mencakup keselamatan hingga inovasi. Ini krusial bagi keberhasilan transformasi menuju pasokan energi defosilisasi," ungkap Bernhard Wern, IZES gGmbH.Â
Bagi mitra proyek Jerman, penerimaan pendekatan teruji dan keseriusan proposal yang diterapkan oleh perusahaan Indonesia sangat menyenangkan dan memotivasi. Kerja sama tim dengan rekan-rekan kami di Indonesia, yang ditandai dengan kepercayaan dan wacana yang kritis dan konstruktif, juga berkontribusi besar terhadap keberhasilan proyek ini (BW).
Melalui proyek ini, Unika Atma Jaya berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka dengan keunggulan akademik dan profesional di tingkat nasional dan internasional.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI