Mohon tunggu...
Okia Prawasti
Okia Prawasti Mohon Tunggu...

Interested in movies, lifestyle, fashion, popular news and complicated relationship.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takkan Terganti (Eps. 5)

22 September 2018   15:00 Diperbarui: 22 September 2018   15:27 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: cocktailzindagi.com

"She is gone, and it's been five years, can't we just let go and move on? kita bertiga sayang sama dia bang, gue paham kalau mungkin rasa cinta kalian berdua itu lebih besar dari rasa cinta gue ke ibuk, tapi apa iya lima tahun nggak cukup buat kalian untuk mengikhlaskan dia? Seolah-seolah cuma dia satu-satunya orang yang pantas dan harus kalian cintai. Percayalah bang, it's not easy for me too, but i have to, we have to move on. We have to accept the reality that she had passed away so she doesn't have to feel that fucking pain anymore." Air matanya kembali terjatuh, "and I'm trying to be happy with that. You and dad deserve to be happy. Untuk bisa bahagia pun kita mesti usaha bang, lo sendiri yg milih kuliah di Groningen sana, bahagia nggak lo?"

Saat itu aku ingin mengangguk, tapi aku meragu, mungkin memang aku nggak bahagia. How can I move on to the better stage of life if I'm enjoying being drowned in the past?

Diffin melihat-lihat ke dinding kamar inapnya, lalu matanya berhenti memperhatikan jam dinding yg menggantung di sana.

"Papa mana bang?" ia bertanya lalu kembali menyentuh bagian kepalanya yg terluka. "kepala gue udah bocor begini pun dia tetap nggak ada di sini bang?"

Matanya kembali berkaca-kaca. Aku pun mendekatinya, duduk di tepi kiri di sisi ranjangnya, berhadapan dengannya dan tangan kananku mengusap-usap punggungnya.

"Tadi Papa pagi-pagi banget kesini, lo masih tidur. Lo tau dia nggak bisa tiba-tiba izin cuti kan? Jadi jam tujuh tadi dia balik ke bandara. But, it's okay, tomorrow is his day off."

Diffin mengangguk pelan, "I broke mom's car, Papa marah nggak bang?" tanyanya khawatir.

 "Hmm... dia mungkin lebih sayang sama ibu dibanding sama lo, tapi kalo dibandingin sama mobil, gue yakin kok dia lebih sayang sama lo."

Lalu kulihat dia tersenyum samar. "udah lima tahun juga dia sendiri ya bang, he should start to see someone else, I guess."

Aku mengangguk walaupun sempat terdiam sebentar. "Yeah, has he ever?"

"Selama lima tahun ini? No," ucapnya sambil menggeleng pasti. "nggak pernah ada wanita lain bang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun