Mohon tunggu...
Okia Prawasti
Okia Prawasti Mohon Tunggu... Content Writer -

Interested in movies, lifestyle, fashion, popular news and complicated relationship.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Takkan Terganti (Eps 4)

21 September 2018   18:44 Diperbarui: 21 September 2018   19:22 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Source: Kazan-mitropolia.ru

"Def..! Diffin kecelakaan. Kita ke rumah sakit sekarang." ujarnya sambil menyambar remote tv yang terletak di atas meja, lalu mematikan tv.

(Sebelumnya: Takkan Terganti (Eps.3))

Dan aku tercengang. Aku berharap ini mimpi, ini hanya mimpi. Lalu Alina menarik lenganku. "Def, ayo buruan, lo gitu aja deh nggak usah ganti baju."

Aku cuma pasrah mengikuti Alina keluar dari rumah. Let's follow the plot of this dream I guess.

"Def..! jangan lupa kunci pintunya." ujarnya mengingatkanku.

"Al..! lo tau dari mana Diffin kecelakaan?" tanyaku ketika Alina sudah berada di seberang jalan, di depan rumahnya.

"Orang yang nolongin Diffin tadi nelpon nyokap gue Def."

So, this is not dream?

Sepanjang perjalanan ke rumah sakit malam itu, aku hanya membisu, tidak banyak bicara dan tidak banyak tanya, aku sibuk berdialog dengan diriku sendiri, "ini salah lo Def, kenapa tadi lo biarin dia pergi sendiri?", "gawat banget lo Def kalo dia kenapa-kenapa." "what if he died?"

Aku cemas setengah mati, Oh my God, no, aku cemas hampir mati, saat kudengar penjelasan dari tante Lira kalau mobil yang dikendarai Diffin tertabrak truk. Well, saat itu kepalaku yang rasanya ditabrak truk. Alina menoleh ke arahku lalu menyentuh lenganku, seolah-olah dari tatapannya dia bertanya padaku, "are you okay Def?" dan batinku menjawab, "I'm not. I'm fucked up Al. kalau sampai Diffin mati gue nggak bakal bisa move on dari kejadian ini seumur hidup gue." ayah Alina yang saat itu sedang menyetir, tiba-tiba menambah kecepatan setelah melihat gelagatku yang panik, cemas, dan tidak sabar untuk segera sampai di rumah sakit.

People say, you never know how much someone means to you until you lose them. But, I say, I don't have to lose him first just so I know that he means a lot to me. Truth is, we never, ever want to lose people we love, at least not this soon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun