Resahku membuncah
Pikirku berkelana
Ragaku membeku seketika
Langkahku lemah
Sesuatu menyusup di celah dinding kamar
Menghampiri aku yang tengah mencoba tegar
Menguapkan semua gelak tawa yang terus terdengar
Menghapus  kenangan yang masih tumbuh segar
Angin , pelaku yang menghancurkan hatiku
Merobohkan istana impianku
Membawakan sebuah berita tentangmu
Kamu yang tak lagi mengingat hadirku
Angin, perlahan membelai pipiku
Melelehkan bulir bening di sudut mataku
Mendekapku dalam sejuk yang menghujam jantung
Berpisah denganmu, kita telah berujung
Angin, tidak salah
Angin hanya menyampaikan tugasnya
Membawakan segera kabar
Yang sungguh tak ingin kudengar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!