Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

HarukaEdu, Online Learning yang Menjawab Permasalahan Pendidikan

3 Juni 2016   23:08 Diperbarui: 3 Juni 2016   23:13 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini meningkatkan jenjang pendidikan dimudahkan dengan HarukaEdu. (foto dokumentasi HarukaEdu)

Di tahap percobaan, hasilnya cukup menggembirakan.  Dari target 100 orang yang mendaftar dalam dua minggu ada 2.000 orang. Tidak hanya  dari seluruh Indonesia, juga orang Indonesia yang tinggal di luar negeri. Novis berharap kerja sama tidak hanya dengan perguruan tinggi, juga dengan siapa pun yang  punya kurikulum training offline. Nantinya ada  training dan certification. HarukaEdu melihat 10 tahun mendatang skill lebih penting dari ijazah. Tujuan akhirnya adalah  life long learning yang  mudah untuk semua orang di satu platform. “Membantu orang lain yang terbatas materi atau uang,” kata Novis.

Pengalaman mengikuti kuliah e-learning yang diharapkan sama dengan kelas offline. (foto dokumentasi HarukaEdu)
Pengalaman mengikuti kuliah e-learning yang diharapkan sama dengan kelas offline. (foto dokumentasi HarukaEdu)
Guna meningkatkan kualitas dan evaluasi setiap semester HarukaEdu selalu meminta feedback dari dosen dan siswa. Biaya kuliah S1 ditargetkan  Rp 500 ribu-Rp 750 ribu per bulan. Harga itu bergantung universitas partner. Pembayaran dilakukan ke universitas yang bersangkutan. HarukaEdu menghindari kerja sama dengan  universitas abal-abal karena akan merugikan. Kerja keras HarukaEdu mendapatkan pengakuan dengan undangan mengikuti Google Launchpad Accelerator pada Januari 2016 dan 3rd Place Winner Educode 2015 (ajang kreasi aplikasi edukasi).

Novis mengakui selama ini tidak sulit mendapatkan investasi karena demand pendidikan ini sangat pesat. Selama demandnya besar, investor mau memberikan dana. Aplikasi yang dibuat HarukaEdu bisa berjalan tanpa koneksi internet. Selain itu ada  beberapa content bisa disave di smartphone. Misalnya siswa saat bekerja di kantor download materi ke laptopnya. Malamnya ia bisa belajar tanpa koneksi internet. Aplikasi pun dibuat seminim mungkin, jauh lebih ringan.


HarukaEdu  sempat bekerjasama dengan JobsDB, memberikan informasi lapangan pekerjaan untuk kualifikasi tertentu. Rencananya dibuat platform Online Career Center. Selain itu pelatihan membuat resume, job interview, hingga cover letter secara  gratis. Untuk mengatasi kendala komunikasi verbal dalam kuliah e-learning, LSPR dengan program Master of Arts in Communication Studies menugaskan siswanya melakukan presentasi melalui video. Selanjutnya video itu  dikomentari oleh dosen dan teman-teman.

Jangan takut dengan teknologi karena teknologi tidak bisa dihindarkan dan teknologi tidak akan menggantikan manusia. Namun kita  wajib menguasai teknologi supaya kita tidak dikuasai teknologi.

Tertarik mengikuti kelas online di HarukaEdu?

https://harukaedu.com/

https://www.facebook.com/harukaedu

https://twitter.com/harukaedu_id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun