Dalam menulis puisi, ada beberapa unsur penting yang membuat karya tersebut terasa hidup dan bermakna. Beberapa di antaranya adalah diksi, imaji, rima, irama, dan gaya bahasa. Berikut penjelasannya dalam bahasa sederhana, disertai puisi buatan sendiri untuk memperjelas masing-masing unsur.
1. Diksi
Diksi berarti pemilihan kata yang tepat dalam puisi. Pilihan kata harus sesuai dengan suasana, emosi, dan makna yang ingin disampaikan. Pemilihan diksi yang kuat membuat puisi terasa lebih dalam dan mengena.
Contoh Puisi Diksi:
"Langkah Senja
Aku mengayun langkah di jalan beku, Â
Membelah angin yang membawa rindu, Â
Membawa sisa-sisa harapanku, Â
Pada matahari yang mulai bisu."
Dalam puisi ini, kata-kata seperti "beku", "rindu", dan "bisu" dipilih untuk membangun suasana sendu dan penuh kenangan. Â
Diksi yang tepat membuat emosi dalam puisi terasa lebih nyata dan kuat menancap di hati pembaca.
2. Imaji
Imaji adalah cara penyair menciptakan gambaran melalui kata-kata, sehingga pembaca bisa membayangkan, mendengar, atau merasakan apa yang digambarkan.
Contoh Puisi Imaji:
"Bayang di Ladang
 Kaki telanjangku meraba tanah basah, Â
Angin berdesir membawa bau padi, Â
Suara jangkrik bersahutan di semak, Â
Langit buram berbalut mega kelabu."
Pembaca bisa merasakan tanah basah, mencium aroma padi, dan mendengar suara jangkrik---itulah kekuatan imaji. Â
Imaji membuat puisi seolah-olah 'hidup', mengajak pembaca masuk ke dalam dunia yang dibangun oleh penyair.
3. Rima
Rima adalah pengulangan bunyi di akhir baris puisi. Rima memberikan irama yang mengalir dan memperindah suara puisi saat dibaca.
Contoh Puisi Rima: