Kita adalah satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan Indonesia dengan sepenuh hati.- Soekarno
Agar Indonesia tetap menjadi kesatuan dan persatuan yang utuh tentunya diperlukan integrasi. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau biasa dikenal KBBI, integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Integrasi dalam bahasa Inggris adalah integrate yang memiliki arti menggabungkan dan mempersatukan. Dalam artian, integrasi adalah proses untuk menyatupadukan sehingga menjadi kesatuan yang bulat. Integrasi merupakan hal penting karena untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diperlukan adanya integrasi nasional.
Integrasi nasional merupakan sebuah proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah berbeda. Perbedaan yang dimaksud adalah etnis, latar belakang ekonomi, budaya sosial yang menjadi satu bangsa terutama karena adanya pengalaman sejarah dan politik yang sama. Integrasi nasional sangat penting untuk menciptakan keselarasan bangsa di tengah masyarakat yang sangat beragam. pentingnya integrasi sosial dapat membantu menstabilkan demokrasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membangun bangsa dan dan memberi semua hak dan kewajiban pada rakyat. Negara seperti Indonesia yang memiliki masyarakat beragam dan populasi besar, memiliki tugas yang lebih sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, sebagai rakyat Indonesia kita harus bisa menjaga integrasi agar keamanan dan kenyamanan Indonesia tetap terjaga.
Namun terkadang integrasi tidak berjalan sehingga menimbulkan disintegrasi. Hal yang dapat mendorong terjadinya disintegrasi adalah minimnya toleransi. Kita tidak seharusnya membedakan sikap kepada orang lain hanya karena perbedaan agama, adat, ras, suku, kondisi fisik, ekonomi, tingkatan pendidikan maupun hal lainnya. Sikap tidak toleran seperti ini dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa yang sulit diselesaikan. Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan mengalami disintegrasi nasional. Hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat Indonesia yang heterongen atau beraneka ragam. Masyarakat Indonesia memiliki kebudayaan daerah, bahasa daerah, agama, dan ras yang berbeda-beda. Disintegrasi adalah kejadian yang berpotensi berbahaya karena dapat menciptakan ketidakstabilan yang merambat ke berbagai aspek kehidupan. Ketika entitas politik, sosial, atau geografis mengalami pemisahan atau pembubaran, konflik sering kali muncul. Hal ini dapat mengganggu perdamaian, keamanan, dan stabilitas wilayah tersebut, serta dampak ekonomi dan sosial yang merugikan. Disintegrasi juga seringkali memicu isu identitas yang kuat, yang dapat memperburuk situasi dengan memecah belah masyarakat dan menciptakan perpecahan yang sulit diatasi. Dalam beberapa kasus, disintegrasi bahkan dapat menyebabkan dampak kemanusiaan yang serius, termasuk pengungsi, penderitaan manusia, dan kehilangan nyawa. Oleh karena itu, disintegrasi harus dikelola dengan hati-hati dan dihindari jika memungkinkan, karena dampaknya yang sangat luas.
Sejarah terjadinya disintegrasi dengan adanya pemberontakan-pemberontakan yang terjadi yaitu :
Pemberontakan PKI Madiun
Pemberontakan PKI Madiun adalah pemberontakan komunis yang terjadi di Madiun, Indonesia, pada tahun 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mencoba untuk menggulingkan pemerintahan Republik Indonesia. Namun, pemberontakan ini gagal dan dihentikan oleh pemerintah Indonesia, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Tujuan Pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948 adalah untuk menggulingkan pemerintahan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. PKI ingin mengambil alih kendali negara dan mendirikan pemerintahan komunis di Indonesia.
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TII adalah pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pemberontakan ini dipimpin oleh Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) yang ingin mendirikan negara berdasarkan hukum Islam di Indonesia. Konflik ini berlangsung cukup lama dan mengakibatkan ketidakstabilan di beberapa wilayah Indonesia.
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRA adalah pemberontakan yang terjadi pada tahun 1950 di Indonesia yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alex Evert Kawilarang yang merupakan mantan anggota APRA (Angkatan Perang Ratu Adil), sebuah kelompok tentara bayaran yang pernah beroperasi di wilayah Indonesia. Pemberontakan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno, namun pemberontakan ini gagal dan Kawilarang akhirnya ditangkap dan dihukum mati.
Pemberontakan Andi Azis
Pemberontakan Andi Azis adalah pemberontakan yang terjadi pada tahun 1953 di Sulawesi Selatan, Indonesia, yang dipimpin oleh Andi Azis, seorang tokoh lokal. Pemberontakan ini merupakan perlawanan terhadap pemerintahan pusat Indonesia.
Pemberontakan RMS
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) adalah gerakan separatis yang terjadi di Maluku, Indonesia, yang dimulai pada tahun 1950. Kelompok separatis ini menginginkan kemerdekaan untuk Maluku Selatan sebagai negara terpisah dari Indonesia. Pemberontakan ini berlangsung hingga akhir 1960-an dan kemudian diredam oleh pemerintah Indonesia, meskipun beberapa eksponen gerakan RMS masih beraktivitas hingga beberapa tahun kemudian.
Pemberontakan PRRI
Pemberontakan PRRI (Perjuangan Rakyat Semesta Indonesia) adalah pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1958. Pemberontakan ini dipimpin oleh sejumlah perwira militer dan tokoh politik yang menentang pemerintahan Presiden Soekarno. Mereka menuntut reformasi politik yang lebih besar.
Pemberontakan Permesta
