Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Kembali (Surat-surat) Kartini

29 Maret 2020   19:39 Diperbarui: 29 Maret 2020   19:52 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Kartini mengetahui hal ini. Dilema berat, memang.

Kartini menuliskan kegundahannya ini dalam beberapa suratnya, termasuk pada Mejuffrouw Stella Zeehandelaar (tertanggal 23 Agustus 1900), "Stella, aku sering mengatakan bahwa aku sangat menyayangi ayahku. Aku tak tahu apakah aku punya keberanian dan kenekatan untuk mengejar impianku (kebebasan dan pendidikan), karena itu akan membuatnya sedih, mematahkan hatinya, yang penuh cinta untuk anak-anaknya."

Dan dalam kegundahan itu, ketika akhirnya Kartini melihat potensi dari lelaki yang mengajukan lamaran untuknya, potensi bahwa sang calon suami bisa menjadi mitra untuk tetap mewujudkan mimpi dan visinya; Kartini mengatakan iya.

Dan benarlah, bersama suaminya, ia bisa merealisasikan sedikit dari ide-ide besar dan luar biasanya yang dimilikinya sejak lama.

Sedikit, di sepanjang hidupnya yang singkat. Namun dari surat-suratnya yang seakan tak ditulis oleh perempuan Jawa di masa itu; ia telah meletakkan fondasi tertulis dan jelas tentang aspirasinya untuk para perempuan dan masyarakat banyak.

Melihat kemiripan pandangan dan caranya menuangkan pikir dalam tulisan, mungkin Soekarno melihat Kartini dalam dirinya sendiri saat ia memutuskan menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita.

Salam hangat,

Marlistya Citraningrum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun