Mohon tunggu...
Citra Maulida
Citra Maulida Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist basen in lombok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Proses

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air Pasang, Belasan Rumah di Desa Pulau Maringkik Terendam Banjir

8 Desember 2021   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2021   06:21 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air Pasang Rob Hampir Memasuki Rumah Warga Di Desa Pulau Maringkik, sumber :Citra Maulida. Minggu (4/12/21).

 Lombok Timur - Pada akhir tahun berbagai bencana silih berganti menghampiri, maka diharapkan kewaspadaannya masyarakat untuk mengantisipasi terjadi nya bahaya. Seperti banjir Rob yang terjadi di bagian Selatan Lombok Timur. Belasan rumah warga teredam banjir rob atau banjir tahunan yang disebabkan oleh meluapnya air laut kembali melanda Desa Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur pada Sabtu malam (04/12/21) sejak pukul 22.30 wita.

Pasang air laut hingga masuk ke halaman warga bahkan masuk kedalam rumah  dimulai sejak malam jum'at, namun di malam sabtu air semakin membesar. Ujar Agel salah satu warga Desa Pulau Maringkik yang rumah nya tepat berada di pesisir pantai.

"dimulai nya air pasang tersebut di malam jum'at, namun tidak sebesar malam sabtu ini, bahkan selain masuk ke pemukiman warga juga sudah memasuki dalam rumah" ungkap nya.

Dalam hal itu, Iwan Setiawan selaku Kabid Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggualan Bencana Daerah(BPBD) Ketika dihubungi oleh kompasiana.com Via Whatsaap mengatakan, Sesuai dengan hasil Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika(BMKG)bahwa akibat badai lanina mulai dari bulan november Sampai bulan April 2022 berpotensi terjadinya banjir, longsor, curah hujan yg tinggi disertai angin yg kencang bahkan puting beliung.

"badai lanina dimulai dari november hingga april 2002 serta berpotensi terjadinya bencana seperti longsor dll" kata nya.

 La Nina merupakan fenomena alam yang mempengaruhi terjadinya perubahan udara sehingga menyebabkan udara terasa dingin dan terjadinya curah hujan lebih tinggi. La Nina sendiri terjadi akibat penurunan Suhu Muka Laut (SML) hingga menjadi lebih dingin di bagian tengah Samudra Pasifik.

Dalam hal itu, ujar Iwan Setiawan, "semua kecamatan wabilkhusus di pesisir pantai harus siaga bencana. Karena badai la Nina ini tidak bisa di prediksi". Tutupnya 

Tidak ada korban jiwa serta kerugian parah atas kejadian tersebut.! Badai Lanina tidak bisa di prediksi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun