Aspek arsitektur dapat dilihat pada bangunan kaki, tubuh, dan atap candi, serta ornamen pelengkap seperti hiasan kala, arca kepala manusia (kurdu), dan bunga teratai tertutup.
Sifat religi tampak pada bilik utama yang berisi Yoni dan arca Nandiswara, serta Yoni yang digunakan sebagai tempat duduk Ganesha di relung sebelah barat. Hal ini menarik karena biasanya Ganesha tidak duduk di atas Yoni.
Keistimewaan Candi Gebang
Seperti candi lainnya, secara arsitektur Candi Gebang terdiri atas kaki, tubuh, dan atap candi.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, Candi Gebang berdenah bujur sangkar berukuran 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi 7,75 meter.
Keistimewaannya, Candi Gebang masih bisa direkonstruksi, sehingga postur kaki, tubuh, dan atap candinya masih dapat diamati hingga kini.
Candi-candi Hindu lain yang seumur (abad VIII M) umumnya hanya menyisakan reruntuhan. Tidak hanya postur yang masih utuh, namun juga ornamen dan relief Candi Gebang masih dapat diamati hingga sekarang.
Bahkan kemuncak candi pun masih bisa terlihat sampai saat ini. Uraian masing-masing bagian candi dapat dilihat pada penjelasan berikut.
1) Kaki Candi
Menurut analisis BPCB Provinsi DIY (2016), kaki Candi Gebang memiliki proporsi yang tinggi.
Dengan kondisi demikian, seharusnya terdapat tangga masuk menuju candi, namun pada Candi Gebang tangga tersebut tidak ditemukan.