Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meneladani 5 Karakter Teladan Nabi Ibrahim untuk Meraih Predikat Haji Mabrur

28 Juni 2023   11:02 Diperbarui: 30 Juni 2023   08:27 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji. Sumber: SHUTTERSTOCK/TEA OOR via kompas.com

Ibrahim juga menunjukkan keikhlasan yang tidak terhingga. Semua apa yang dilakukan semata-mata dilakukan hanya untuk memperoleh ridha Allah SW, termasuk dalam menaati untuk menyembelih puteranya. Akal Ibrahim menuntun dirinya dapat memahami tujuan hidupnya.. Akhlaqnya menuntun Ibrahim pada ketulusan. 

Perpaduan akal dan akhlaqnya akhirnya membimbing hatinya untuk ikhlas menerima ujian demi ujian yang diberikan oleh Allah. Buah semua ujian demi ujian itu menjadikan Ibrahim sebagai pribadi unggul yang diteladani umat-umat sesudahnya, khususnya nabi Muhammad SAW.

Haji yang mabrur adalah haji yang dapat melahirkan sikap yang ikhlas yang menerima semua ketetapan (takdir) yang diberikan oleh Allah SWT. Untuk bisa menjadi pribadi ikhlas, jamaah haji seyogjanya bisa meneladani sikap spiritual Ibrahim dalam menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Allah kepada dirinya.

3) Pengorbanan sepenuh hati

Akal manusia mana yang dapat menerima perintah yang disampaikan dalam mimpi agar menyembelih puteranya yang sedang tumbuh dan membuat hati orang tuanya senang? Ibrahim tidak menggunakan logika dan nalar kognitifnya, namun menggunakan kecerdasan spiritualnya dalam menerima sinyal perintah dari Allah SWT. 

Itulah bentuk pengorbanan jiwa dan raga seorang Ibrahim dalam menujukkan ketaattan paripurna kepada sang Khaliq-Nya. Ibrahim menanggalkan egonya demi taatnya kepada Allah. Ibrahim mengorbankan status sebagai seorang ayah demi ketaatan menjalankan perintah Allah SWT.

Maka haji yang mabrur adalah haji yang mampu menghadirkan jiwa berkorban di jalan Allah baik dalam urusan jiwa, raga, ilmu bahkan harta yang dititipkannya. Oleh sebab itu, ketika jamaah haji ingin memperoleh kemabruran, maka seyogjanya dapat meneledani jiwa berkorban Ibrahim dalam mewujudkan cintanya kepada Allah SWT.

4) Kesabaran yang luar biasa

Ibrahim mendapatkan pengetahuan dan pencerahan jiwanya di Arafah. Di tempat ini nabi Ibrahim memulai ujian yang kesekian kalinya dari Allah. Di saat muda Ibrahim diuji Allah dalam menegakkan kebenaran di tengah kekuasaan raja Namrud. Sikap Ibrahim tersebut berdampak pada munculnya perintah untuk membakar Ibrahim. Ujian ini diterima dengan sabar dan ikhlas. Buah kesabaran dan keikhlasannya, Allah menyelematkan Ibrahim dari kobaran api.

Di Arafah, Ibrahim diuji kesabaran dan keikhlasanya demi memperoleh ridha Allah yaitu harus menyembelih putera tercintanya. Sekali lagi, perintah berat itu dijalankan dengan kesabaran dan keihlasan yang luar biasa. Pendek kata, Ibrahim dinyatakan lulus dari ujian berat yang diberikan kepada-Nya. Buahnya perjuangannya, semua doa Ibrahim terkabulkan. Makah yang gersang dirindukan oleh setiap umat Islam seluruh dunia, Ibrahim mempunyai keturunan yang semuanya berpredikat shalih.

Maka haji yang mabrur adalah haji yang mampu menghadiran kesabaran dalam menerima ujian demi ujian yang diberikan oleh Allah. Ujian demi ujian dalam hidup ini merupakan proses pematangan dan penjernihan jiwa apabila disikapi dengan kesabaran dan keikhlasan. Jamaah haji seyogjanya dapat meneladani sikap dan perilaku Ibrahim yang sabar luar biasa dalam menjalani ujian demi ujian yang diterima.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun