Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Membangun Karakter dan Moralitas Melalui Pendidik Sebagai Teladan

5 Mei 2024   12:22 Diperbarui: 5 Mei 2024   12:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Kenaikan Kelas dan Pelepasan TK. Tresna Bhakti Tahun 2023https://drive.google.com/drive/folders/1zMBsGPu

Membangun Karakter dan Moralitas Melalui Pendidik Sebagai Teladan: 

Memahami Pentingnya Kejujuran, Kesahajaan, dan Kecerdasan dalam Pembentukan Generasi Masa Depan"


Oleh: Ahmad Rusdiana

Tulisan ini terinpirasi dari tulisan Mahasiswa bertajuk "Melangkah Bersama Literasi: Teladan, Produktivitas, dan Kekuatan Tulis dalam Membentuk Masyarakat yang Terdidik" oleh Hidayat dilansir tadi malam di kompasiana.com. (5 Mei 2024 02:31). Saya pikir persoalan-persoalan pendidikan bisa jadi terkait erat juga dengan mentalitas pendidik. Sesuai dengan visi pendidikan Ki Hadjar Dewantara bahwa "pendidik adalah seorang teladan bagi peserta didiknya maka pendidik benar-benar orang yang pantas diteladani". Yang perlu digaris bawahi dalam konteks ini "teladan". Istilah menjadi teladan menunjukkan bahwa seorang pendidik adalah model yang ideal untuk ditiru oleh peserta didiknya dalam hal perkataan dan perbuatan sehari-hari.

Pendidik sebagai teladan merupakan konsep yang fundamental dalam dunia pendidikan. Ketika seorang pendidik dianggap sebagai teladan, itu berarti mereka menjadi contoh yang diikuti oleh peserta didiknya dalam segala aspek kehidupan, baik dalam perkataan maupun perbuatan sehari-hari. Konsep ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan moralitas generasi masa depan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami tiga aspek utama dari praksis kehidupan seorang pendidik sebagai teladan, yaitu memancarkan wibawa kejujuran, kesahajaan, dan kecerdasan, serta membangkitkan semangat dan kesadaran para muridnya.

Pertama-tama, memancarkan wibawa kejujuran, adalah fondasi yang esensial dalam pembentukan karakter. Seorang pendidik yang menjadi teladan harus menjadi contoh yang konsisten dalam bertindak sesuai dengan prinsip kejujuran. Mereka tidak hanya menuntut kejujuran dari peserta didiknya, tetapi juga menunjukkan integritas dalam segala aspek kehidupan. Ketika pendidik mempraktikkan kejujuran dalam interaksi sehari-hari, mereka membantu membentuk sikap yang sama pada murid-muridnya. Contoh konkret dari pendidik yang jujur dapat termasuk konsistensi dalam mengakui kesalahan, berbicara dengan kejujuran, dan mengutamakan integritas di atas segalanya.

Kedua, memancarkan kesahajaan, adalah aspek penting lainnya dalam menjadi teladan bagi peserta didik. Kesahajaan mencerminkan sifat rendah hati dan keterbukaan seorang pendidik dalam menerima kekurangan dan belajar dari pengalaman. Pendidik yang bersikap rendah hati mampu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi peserta didiknya. Mereka tidak hanya menginspirasi dengan prestasi mereka, tetapi juga dengan kesediaan mereka untuk terus belajar dan berkembang. Dengan memancarkan kesahajaan, pendidik mengajarkan pesan bahwa keberhasilan tidak selalu tentang sempurna, tetapi lebih tentang kemauan untuk terus berusaha dan berkembang.

Ketiga, memancarkan kecerdasan, tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional dan sosial. Seorang pendidik yang menjadi teladan harus memiliki kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, serta berkomunikasi dengan efektif. Mereka mampu membimbing peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan mereka di semua aspek kehidupan. Kecerdasan pendidik tercermin dalam cara mereka menangani konflik, memotivasi, dan menginspirasi peserta didik untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Selain itu, pendidik sebagai teladan juga memiliki peran penting dalam membangkitkan semangat dan kesadaran para muridnya. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan secara formal, tetapi juga menginspirasi dengan sikap dan perilaku mereka. Dengan memperlihatkan dedikasi dan komitmen terhadap pembelajaran, pendidik menciptakan lingkungan yang merangsang motivasi intrinsik pada peserta didik. Mereka juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai positif dan pentingnya tanggung jawab sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun