Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pasca Ramadhan, Saatnya Guru Memberikan "Efek Kejut" Layanan Profesi kepada Peserta Didik

8 Mei 2022   10:26 Diperbarui: 10 Mei 2022   06:51 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru mengajarkan murid pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/1/2022)| ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI

Upaya mengasah jiwa profesi bagi guru selain menggunakan langkah-langkah regulatif-normatif juga perlu menggunakan momen-momen lain yang dipandang efektif dalam meningkatkan kualitas jiwa profesinya. 

Salah satunya adalah momen bulan suci Ramadhan. Sebab Ramadhan tidak saja berfungsi sebagai madrasah rohani untuk mendekatkan diri pada sang ilahi rabbi, namun juga bisa berfungsi sebagai muhasabah profesi guna meningkatkan profesionalisme profesinya. 

Betapapun guru adalah manusia. Sehingga selain ingin mendapatkan pengakuan dari sang khaliqnya, guru juga membutuhkan pengakuan dari peserta didiknya.

Diakuinya eksistensi guru tentu berpulang pada "efek kejut" kualitas layanan kepada peserta didiknya. Jika layanan profesinya baik, maka umpan baliknya adalah pengakuan peserta didiknya juga baik. Sang guru dianggap mampu memberikan pesona atas profesinya.

Upaya guru menjalankan profesi juga akan menjadi pertanyaan di akhirat kelak. Sebab profesi itu adalah amanah. Dari profesi guru ini tidak mustahil akan menjadi tambahan sumber penghidupan (bahkan sumber penghasilan utama) bagi keluarga. Dari gurulah seseorang juga akan mendapat rezeki sosial berupa pengakuan atas eksistensinya di tengah masyarakat.


Oleh sebab itu guru dituntut juga memanfaatkan momen-momen religius seperti bulan suci Ramadhan sebagai bagian penting mengasah jiwa profesinya. Ibarat senandung lagu biar ada penjiwaannya, rasanya serta resonansinya. Bukan sebaliknya landai-landai saja, sehingga tidak menimbulkan daya tarik. Dengan kata lain tidak memunculkan "efek kejut" yang semestinya.

Sumber:https://radarbromo.jawapos.com
Sumber:https://radarbromo.jawapos.com

Maka sebagai guru, seseorang akan dapat memperoleh pahala yang mengalir apabila segenap sepak terjangnya dilakukan secara maksimal dalam memberikan layanan kepada peserta didiknya.

Kehadiran bulan suci Ramadhan juga dapat dijadikan sebagai sarana muhasabah profesi bagi kita yang memiliki profesi guru. Sebab Ramadhan bukan semata-mata ibadah yang bersifat ritual, namun juga bisa mengantarkan seseorang memperoleh ibadah yang bersifat fungsional. 

Celah inilah yang bisa dimanfaatkan secara cermat dan cerdas oleh guru sebagai bagian penting mengasah jiwa profesinya agar dapat bersinergi dengan kompetensi yang menjadi tuntutan regulasi yang telah ditetapkan.

2 Hal Penting oleh-oleh Ramadhan bagi Guru

Sebagai manusia, Ramadhan bisa dijadikan sarana untuk memohon ampunan atas semua khilaf dan dosa yang telah dilakukan. Dosa-dosa tersebut bisa saja berasal dari pelaksanaan tugas profesinya. Maka seorang yang berprofesi sebagai guru, tidak mustahil juga mempunyai dosa atas pelaksanaan profesinya sebagai guru. 

Di sinilah kita yang menjadi guru penting kiranya melakukan "muhasabah profesi". Momen penting tersebut salah satunya adalah bulan suci Ramadhan.

1) Menjadikan profesi guru sebagai jalan beribadah

Guru yang bertakwa (hemat penulis) adalah guru yang profesional. Guru yang bertakwa adalah guru yang mau secara sadar menjadikan profesinya sebagai jalan ibadah kepada sang Khaliq. Langkah ini berarti seorang guru menyadari sepenuh hati bahwa pelaksanaan profesi guru di lapangan akan dipertanggungjawabkan kepada sang Khaliq.

Bisakah guru berdosa kepada peserta didiknya? Menurut penulis bisa. Kalau bisa, apa saja bentuk dosa guru kepada peserta didiknya? Menurut penulis ada pada orientasi layanan dan kualitas layanan yang diberikan. 

Orientasi layanan berarti guru yang menganggap profesinya sebagai simbol kebanggaan dirinya. Bisa saja profesinya hanya dijadikan sebagai sarana mendapatkan biaya hidup sehari-hari saja. Sedangkan layanan kualitas berhubungan dengan langkah-langkah guru dalam memberikan pendampingan pembelajaran kepada peserta didik.

Ketika terjadi guru memberikan layanan pembelajaran hanya formalitas, asal-asalan, meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas hal ini tentu bisa mengalirkan dosa guru kepada peserta didik. Apabila terjadi demikian maka akan memunculkan dosa profesi. 

Korban sikap guru yang demikian adalah peserta didik. Dalam kondisi demikian, apabila guru melakukan muhasabah profesi, maka sikap itu adalah benar. Sebab guru mempunyai dosa kepada peserta didiknya. Dosa demikian akan terus mengalir sampai guru menyadari bahwa hal demikian adalah perlu ditinggalkan.

Oleh sebab itu menjadikan profesi guru sebagai bagian jalan ibadah merupakan "efek kejut" yang pengaruhnya dahsyat. Sebab langkah tersebut akan membuka jiwa guru mendampingi peserta didiknya secara tulus ikhlas dan professional. 

Langkah tulus ikhlas akan mendorong guru tidak kenal lelah dalam memecahkan persoalan-persoalan profesinya. Langkah profesional akan mendorong guru terus menerus berusaha mendapatkan pengetahuan baru yang bersifat eksploratif dan inovatif. Pada dasarnya guru profesional pasti akan dicintai oleh sebagian besar peserta didiknya.

Muhasabah profesi sangat ideal dilakukan pada bulan Ramadhan. Sehingga guru dapat memperoleh double pahala yaitu pahala hubungan vertikalnya yang makin berkualitas, bersamaan dengan itu guru juga dapat menjalin hubungan dengan peserta didiknya juga berkaulitas. 

Hal ini merupakan "efek kejut" yang bisa diberikan guru kepada peserta didik pasca guru menjalankan puasa Ramadhan.

2) Mengubah mindset menuju layanan yang lebih berkualitas

Guru adalah manusia, sehingga guru selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan. Salah satu kelemahan adalah menata mindset. Kelemahan mindset bagi guru sangat berpengaruh kepada peserta didiknya. Sebab guru yang mempunyai mindset dinamis tentu berbeda dengan guru yang mempunyai mindsit statis.

Mindset guru yang dinamis akan mendorong guru terus berusaha agar peserta didik mengembangkan pikiran kreatifnya, daya nalar kritisnya. Guru bersikap terbuka terhadap masukan dan kritik peserta didiknya maupun teman sejawatnya. 

Sedangkan guru yang mempunyai mindset statis, ia hanya menjalankan tugasnya apa adanya. Ia kurang berminat mengembangkan profesinya dengan berbagai langkah yang semestinya. Biasanya guru yang mempunyai mindset statis cenderung sulit menerima masukan maupun kritik, apalagi dari peserta didiknya.

Mindset guru yang demikian, menurut hemat penulis juga bisa mengalirkan dosa profesi kepada peserta didik. Sebab akibat mindsetnya yang statis, ia tidak bisa mengembangkan potensi ideal yang ia miliki. Akibatnya peserta didik mendapatkan layanan yang tidak maksimal. Ramadhan menjadi sarana ideal melakukan muhasabah profesi.

Maka, pasca Ramadhan ketika guru mampu mengubah mindset yang statis menuju dinamis, akan memberikan "efek kejut" yang luar biasa kepada peserta didik. Sebab pasca Ramadhan mereka memperoleh layanan yang lebih baik dan dinamis.

Paparan tersebut adalah refleksi penulis dalam memahami arti penting bulan suci Ramadhan bagi peningkatan kualitas profesi yang dapat diimplementasi pasca Ramadhan, secara khusus dalam mengisi spirit bulan Syawal sebagai bulan peningkatan.

Paparan tersebut juga menjadi bahan evaluasi diri bagi penulis yang juga menjadi guru, tentu juga bisa sebagai renungan dan ajakan kepada sesama profesi melakukan muhabah profesi agar terjadi "efek kejut" terhadap peserta didik kita. Semoga peserta didik kita bisa menjadi jalan surga kita. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun