Mohon tunggu...
Cipto Kuswinadi
Cipto Kuswinadi Mohon Tunggu... edukasi

Masa depan serta kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya terletak dari kecerdasan yang dimiliki oleh generasi muda, namun juga harus diimbangi dengan karakter yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Kreasi Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi sebagai Bentuk Untuk Mengurangi Limbah di Desa Sialang Palas

9 September 2025   20:15 Diperbarui: 9 September 2025   20:15 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sosialisai limbah minyak jelantah

(Creative Innovation in Utilizing Used Cooking Oil to Make Aromatherapy

Candles as a Way to Reduce Waste in Sialang Palas Village)

1Arra'du 2Dea Putricia Kasandra 3Fadia Putri Ardiansyah 4Fitria Nur Karimah 5Har

Pratiwi 6Ilham Hanjasmara Putra 7Muhammad Farhan 8Putri Kartikasari 9Qur'ani

Nurfadilah 10Rayhan Rizky Arnawa 11Rendy Permana 12Sherly Aprianti

1Universitas Muhammadiyah Riau

2Universitas Muhammadiyah Bengkulu

3Universitas Muhammadiyah Surakarta

4Univesitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK

Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Program KKN-Mas Universitas Muhammadiyah Riau Kelompok 98 di Desa Sialang Palas menginisiasi pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi sebagai solusi kreatif dan ramah lingkungan. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, praktik langsung, serta diskusi interaktif bersama ibu-ibu PKK setempat. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, meningkatnya keterampilan pengolahan minyak jelantah, serta pemahaman mengenai pentingnya kualitas produk dan peluang pemasaran digital. Lilin aromaterapi yang dihasilkan tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memiliki nilai estetika dan potensi ekonomi. Dengan demikian, kegiatan ini mampu mendorong kesadaran lingkungan, pemberdayaan perempuan, serta membuka peluang usaha kreatif berbasis desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun