Mohon tunggu...
cindy hartono
cindy hartono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harga BBM Merata, Rakyat Sejahtera

29 November 2018   00:52 Diperbarui: 29 November 2018   01:00 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala masa pemerintahan Jokowi-JK, kita sudah dapat melihat serta turut merasakan bagaimana cara kerja dari jajaran kabinet Jokowi-JK ini. Salah satunya adalah kebijakan ekonominya mengenai 1 harga BBM. Seperti yang kita ketahui, harga BBM di macam-macam daerah nusantara pada tahun-tahun sebelumnya sangat bervariasi, bahkan bisa dikatakan terdapat perbedaan yang cukup signifikan untuk harga per daerahnya. 

Contohnya sendiri adalah di Papua, Premium dihargai sekitar Rp 25-40 ribu per liter sedangkan di pulau Jawa hanya sekitar Rp 5-7 ribu perliter. Tentunya perbedaan ini sangat menimbulkan rasa ketidak-adilan dalam masyarakat Indonesia yang tidak cocok dengan sila ke-5.

Oleh karena itu, pemerintahan Jokowi menerapkan kebijakan yang cukup baru dan efektif ini. Pada awalnya mungkin beberapa kaum masyarakat merasa sangsi atas kebijakan ekonomi ini, namun nyatanya program ini disambut baik oleh masyarakat terutama masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Pertamina pun sudah menerapkan operasi BBM Satu Harga ini di 77 titik di Indonesia hingga bulan September 2018. Dan sesuai dengan Permen ESDM No.136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT & JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan SPBU untuk program BBM Satu Harga di 150 titik selama 3 tahun dari 2017-2019. 

Pada tahun 2017 ditargetkan 54 lokasi, tahun 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada tahun 2019. Sekiranya pada tahun 2018 ini, Pertamina masih menangguhkan 44 titik lagi atas alasan proses perizinan dan pembangunan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan bahwa program ini sangat menolong warga di daerah 3T dan dapat mewujudkan pemerataan social di seluruh nusantara. 

Namun ia juga menyatakan bahwa pelaksanaan program ini tentunya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak seperti Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah, apparat negara, serta keikutsertaan dari masyarakat Indonesia sendiri agar manfaat dari program ini tentunya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Adiatma juga menambahkan bahwa konsumsi untuk pelaksanaan program BBM Satu Harga hanya menyerap sekitar 0,3% dari total penyaluran nasional.

Program BBM Satu Harga ini tentunya membawa banyak dampak positif pada masyarakat. Salah satunya adalah harga komoditas lain dapat turun secara jelas. Seperti di Papua, harga untuk satu sak semen adalah Rp 300.000 dengan perbandingan harga sebelum adanya program ini adalah Rp 500.000 per sak. 

Lalu di daerah Sorong, sebelum ada program ini harga beras adalah Rp 15.000 per kilo dan sesudah program ini seharga Rp 10.500 per kilo. Dan kita bisa lihat dari penurunan harga komoditas lain ini dapat membuat kegiatan ekonomi masyarakat makin lancar dan membawa kesejahteraan terutama untuk masyarakat lapisan menengah ke bawah.

BBM Satu Harga ini merupakan salah satu program kerja Jokowi-JK yang efektif bagi masyarakat Indonesia dan tentunya menjadi salah satu terobosan baru untuk negara ini.

Tentu saja, kita sebagai Warga Negara Indonesia yang baik wajib ikut serta dalam pelaks anaan program ini sehingga dapat membawa banyak dampak positif dan tidak hanya mencibir maupun memprotes-protes karena ingin mendapat hasil yang instan.

Sekian dan terimakasih! Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua!

sumber referensi : detik.com ; idntimes.com ; kompasiana.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun