Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 10 dan Rosselaine bersiap untuk menarik selimut, namun dia mendengar suara aneh dari lemari. Suara ketukan, kecil namun tegas.
Duk tak tak duk tak tak duk tak tak. Itu seperti dentuman drum, birama 6/8, seseorang sedang bermain drum di dalam lemari. Tapi bagaimana mungkin? Lemari baju ini kecil. Manusia dewasa hanya bisa berdiri di dalamnya.
Rosselaine mendekat ke sumber suara, membuka pintu pelan-pelan---dan astaga! Seorang kurcaci---atau Umpa Lumpa---atau apapun sebutannya-- seorang mahluk kecil seukuran ibu jari sedang asik bermain drum di dalam lemari.
Rosselaine menatapnya bengong. Si makhluk mini itu melihatnya balik, mengangkat satu alis tebalnya, lalu berkata dengan suara cempreng: "Hei, kamu. Ngapain berdiri di situ? Ayo cepat ke sini Rosselaine, sebentar lagi giliran mu."
Rosselaine hanya diam, terlalu banyak hal yang ingin dikatakannya namun tertahan. Dalam kebingungan dan keheranan, dia melihat di sekeliling drummer mini itu.
Ternyata drummer itu tidak sendirian. Ada banyak makhluk kecil lainnya, ada penonton, panitia, mereka ada banyak. Ya ampun, ini seperti sebuah kota kecil di dalam lemari!
Melihat mereka seperti semut, lalu kemudian membandingkan dengan dirinya, Rosselaine tidak yakin bisa masuk ke dunia itu walaupun dia ingin.
Dari kejauhan, ada seorang mahluk mungil lainnya yg melihat Rosselaine tidak bergerak, masih berdiri memegang pintu lemari. Dengan perjuangan berat, dia menaiki setiap sekat demi sekat lemari sambil membawa cairan berwarna ungu mengkilap. Dia menyodorkan cairan itu ke Rosselaine tanpa bicara. Rosselaine ragu dan mereka hanya saling menatap.
Merasa menunggu terlalu lama, pria kecil itu dengan cemberut berkata, "Hei, ini, ambil dan cepat minumlah. Kau seperti orang baru pertama kali saja ke sini. Cepat minumlah agar kau bisa segera tampil. Ayo cepat, Seebeedoos sangat benci menunggu."
Rosselaine masih bingung--- "Seebeedoos? Mahluk kecil ini sebutannya Seebeedoos? Oh begitu, lucu juga, tapi haruskan ku minum cairan ini?" ucapnya dalam hati. Dia ragu tapi penonton mulai memanggil namanya: "Rosselaine, Rosselaine, Rosselaine~"
Dia menutup mata, nekat menenggak cairan ungu itu dalam satu tegukan.