Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangis Tak Pernah Habis

1 Agustus 2020   01:49 Diperbarui: 1 Agustus 2020   13:56 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by Pixabay.com

Aku belum mau pulang, rasanya hatiku masih panas, pikiranku masih kalut dan konsentrasiku berantakan. Aku tak berani nyetir juga tak berani pulang karena aku tahu akan banyak pertanyaan yang ditujukan padaku bila aku pulang dengan mata segede bagong.

"Hey, melamun ajak-ajak dong!"

Suara Bram lagi-lagi buyarkan lamunanku.

"Kamu itu apa sih Bram, di atas ganggu, di bawah ganggu. Mau kamu apa?"

"Gangguin kamu."
"Ga lucu, sana pergi!"

"Kamu usir aku?"

"Sebagai penulis seharusnya kamu paham intonasiku."
"Aku bukan penulis, dulu saat aku masih sekolah malah nilai Bahasa Indonesiaku selalu dikatrol, Bahasa Jawaku jauh lebih baik ketimbang Bahasa Indonesia. Nah Kalau sudah begitu biasanya nanti Bapak datang ke wali kelas mohon-mohon biar angka di rapotku jangan ada yang merah. Makanya aku dekat sama wali kelasku, sama istrinya juga. Aku suka..."
"Bisa berhenti cerita?"

"Aku kan cuma berusaha cairin Susana Dru"
"Dikira aku cerita mistis"
"Ya terus aku harus bagaimana?"

"Bagaimana apanya sih?"
"Biar kamu senyum."

Ah, Bram ini selalu begini. Sikap dia yang seperti ini yang aku tak bisa tolak. Aku selalu menyerah dengan segala usahanya.

"Kamu pulang Bram, Nadya tunggu kamu."
"Loh, terserah aku. Siapa kamu atur-atur aku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun