Mohon tunggu...
cici trisna
cici trisna Mohon Tunggu... Baswara

Bersuara lewat pena, berdaya lewat Aksi. Menulis Masa Depan, Menerangi Negeri selalu bergerak dan memberikan dampak. Perempuan yang selalu ceria, selalu memberikan energi positif dan selalu bersinar. Suka alam dan berpetualangan, baik hati, suka menolong dan tidak sombong, rajin menabung dan mencungkilnya hehehe

Selanjutnya

Tutup

Trip

3 Warisan Pusaka Yang Ada Di Kota Bengkulu

19 Juli 2025   21:18 Diperbarui: 19 Juli 2025   21:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama di Wisata Sejarah Benteng Marlborough foto arsip studi tour Pondok Pesantren Darul Musthofa

Provinsi Bengkulu adalah salah satu provinsi yang terletak di disebelah barat pulau Sumatra. Provinsi Bengkulu didirikan pada tanggal 16 November 1968 dengan ibu kotanya  adalah Kota Bengkulu. Awalnya Provinsi ini hanya memiliki 3 Kabupaten dan 1 Kota namun sejalan dengan perkembangan nya saat ini Provinsi jni memiliki 9 Kabupaten san 1 Kota. Provinsi ini bukan la provinsi yang begitu besar seperti Jakarta, Medan, Bandung dan Kota lainnya. Di provinsi inj juga belum banyak terdapat gedung gedung pencakar langit. Namun siapa sangkah walaupun terbilang sederhana Provinsi ini mempunyai warisan pusaka yang begitu hebat dan sangat sayang untuk dilewatkan. Teman teman pada panasaran dengan warisan pusaka yang ada di Provinsi Bengkulu, yuk simak penjelasan nya.

1. Benteng Marlborough

Fort Marlborough atau yang dikenal dengan Benteng Marlborough merupakan bangunan pada abad delapan belas yang menjadi salah satu peninggalan pusaka yang ada dikota Bengkulu. Benteng ini ialah peninggalan dari masa penjajahan Inggris yang menjadi pusat dari pemerintahan penjajahan Inggris dimasa Gubernur Joseph Coller yang memimpin (1723-1719). Benteng ini berfungsi menjadi benteng pertahanan pada masa kekuasan Hindia Belanda antara tahun 1825 hingga 1942 dan pada masa pemerintahan Jepang tahun 1942-1925. Bahkan ketika perang kemerdekaan yang dimulai sejak tahun 1948, Benteng jni sempat menjadi markas POLRI. Baru tahun 1977, Benteng ini diserahkan pada Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan oada tanggal 24 April 1984 untuk dijadikan Cagar Budaya daan dilestarikan sebagai Warisan pusaka Bangsa Indonesia. Dikawasan Asia Tenggara Benteng ini sudah berdiri selama 290 tahun dan masih terlihat sangat kokoh, megah dan terawat serta menjadi benteng yang terbesar dan memiliki lahan sayang sangat luas yaitu kurang lebih 4,4 hektar.

Sejarah Benteng Marlborough

Sejarah Benteng Marlborough  ini dimulai ketika EIC (Bristish East Inda Company) pada tahun 1685 mendirikan pusat perdagangan dan pergudangan lada Bencoolen atau Kota Bengkulu sekarang. Ketika pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, IEC yang dibawah pimpinan Rapl Ord dan William Cowley memilih meninggalkan Bencoolen dan memcari daerah baru sabagai pusat perdagangan. Pasukan Inggris yang masuk bersama datang nya pasukan VOC itu akhirnya mendirikan berbagai Benteng dan berbagai gedung perdagangan di wilayah Kota Bengkulu setelah menandatangani trajtat dengan kerajaan selebar pada tanggal 12 Juli 1685. Benteng yanv pertama kali Meraka bangahn ialah Benteng York yang didirikan disekitar muara Sungai Serut pada tahun 1685.

Pada waktu itu, pemerintah Inggris menunjuk Joseph Collet sebagai gubernur untuk wilayah Bengkulu. Tahun 1712, Joseph Collet meninggalkan Benteng York dan menuju le wilayah Kota Bengkulu untuk membangun benteng baru. Setelah izin keluar, Joseph Collet langsung mulai bekerja membangun benteng Marlborough, dimana benteng tersebut dibangun untuk menghormati Duke Marlborough pertama yaitu Sir John Churchill karena dianggap sebagai pahlawan yang telah bertempur habis habisan melawan Perancis dan sekutunya. Pembangunan Benteng Marlborough berjalan lancar selama kurang lebih empat tahun dan menjadi benteng pertahanan Inggris yang terbesar yang dibangun di Asia Tenggara. Pembangunan ini selesai sekitar  tahun 1718. Sayangnya pada tahun 1719 Benteng Marlborough ini terpaksa ditinggalkan oleh Joseph Collet dan penghuni lainnya akibat sengketa dengan penguasa setempat yang mengakibatkan serangan besar.

Benteng Marlborough sempat dikosonvjan dan tak beepnghuni hingga tahun 1723, EIC memutuskan kembali ke Bengkulu dna merebut Benteng Marlborough. Setelah berada di tangan EIC untuk mencegah berbagai penyerangan Benteng Marlborough melakukan pembangunan perbaikan Benteng.

Informasi Tentang Benteng Marlborough 

Banyak sekali hal unik yang ada di Benteng yang berada di tanah seluas 44.000 meter2 ini. Ukuran fisiknya sekitar 240 x 170 m. Ketinggian dinding bervariasi dari 8 sampai 8.50 meter, dengan ketebalan 1.85 sampai 3 meter. Pertahanan benteng terdiri dari 72 meriam. Di dalam benteng terdapat beberapa baris bangunan dengan atap berbentuk segitiga. Di bagian tengah benteng ini juga terdapat lapangan besar yang berfungsi sebagai halaman dalam. Jika dilihat dari atas, Benteng Marlborough ini memiliki bentuk  seperti kura-kura yang langsung menghadap ke Samudrah Hindia, kepala kura-kura adalah pintu utama, badannya adalah benteng itu sendiri.

Pada zaman penjajahan dulu Benteng ini dimanfaatkan sebagai tempat pertahanan, Fungsi benteng ini adalah untuk memperkuat pertahanan militer Inggris dari serangan VOC atau Belanda. Pada saat itu, Belanda dan Inggris memang sedang memperebutkan daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya adalah Bengkulu sebagai ladang lada terbesar di Sumatera. Seiring berjalannya waktu, benteng ini kemudian menjadi tempat penyimpanan rempah-rempah dari East India Company, pemantau lalu lintas perdagangan lada dan mengawasi pelayaran serta perdagangan di daerah sekitar Selat Sunda. Tidak hanya itu, benteng ini juga sempat berfungsi sebagai tempat tinggal para pejabat Inggris. Tercatat sekitar 90 pegawai pemerintahan dan militer Inggris yang bertempat tinggal di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun