Mohon tunggu...
Cicilia Arlita P.D.
Cicilia Arlita P.D. Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang berlatih menulis dan mencoba terus mengeksplor mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Budaya Kenduri?

13 Oktober 2020   17:00 Diperbarui: 13 Oktober 2020   17:13 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.voaindonesia.com/

Beberapa bulan lalu terdapat satu film pendek yang viral di media sosial khususnya Youtube, yang berjudul  "Tilik". Film pendek tersebut menceritakan mengenai budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana biasanya warga desa bersama-sama menjenguk salah satu warga yang sedang sakit. Sebenarnya selain budaya tilik, terdapat budaya lain di DIY yang sampai sekarang masih dijalankan, yaitu kenduri.

Budaya kenduri merupakan kegiatan berkumpul dan berdoa bersama, yang dihadiri oleh tetangga, yang umumnya dilakukan oleh pihak laki-laki. Pada budaya kenduri ini, biasanya melakukan upacara dengan menyajikan tumpeng serta lauk pauk yang selanjutnya akan dibagikan kepada mereka yang telah hadir. 

Kenduri pastinya memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk meminta kelancaran atas acara atau sesuatu yang akan dilakukan dan mengucap syukur atas apa yang telah diberikan kepada sang penyelenggara kenduri. Budaya kenduri ini sudah lama berjalan di dalam masyrakat, dan terus dilestarikan sampai saat ini, khususnya di daerah pedesaan.

Dimensi Hofstede, yang berbicara mengenai dimensi nilai budaya, yang sering gunakan untuk mengidentifikasi budaya. Dalam dimensi Hofstede terdapat lima klasifikasi, yaitu indivisualisme dan kolektivisme, menghindari ketidakpastian, maskulin dan feminin, orientasi jangka panjang dan jangka pendek, dan pengaruh kekuasaan. Jika kita lihat budaya kenduri dalam dimensi Hofstede termasuk dalam orientasi jangka panjang dan jangka pendek.

Budaya kenduri masuk dalam klasifikasi tersebut karena melihat dari tujuan dalam melakukan kenduri itu sendiri. Orientasi jangka panjang, di mana tujuan diadakan kenduri untuk meminta kelancaran atas suatu yang akan dilakukan. 

Sedangkan, orientasi jangka pendek, dengan tujuan untuk berterima kasih karena apa yang telah diberikan kepada penyelenggara kenduri tersebut.

Selain dalam dimensi Hofstede, budaya kenduri ini juga dapat dilihat dari orientasi nilai Kluckhohn dan Strodrbeck serta orienrasi konteks tinggi dan konteks rendah. Budaya kenduri ini dapat dilihat dari orientasi sikap terhadap waktu, khususnya dalam orienntasi masa kini. 

Budaya kenduri merupakan salah satu budaya yang dilestarikan dari masa lalu hingga saat ini karena kepercayaan atas peristiwa yang masa kini merupakan hal yang penting dan rancu sehingga meminta berkat melalui kepercayaan yang dianut. Seperti budaya kenduri yang meminta untuk kelancaran atas kegiatan yang akan dilakukan.

Budaya kenduri merupakan salah satu budaya DIY yang sudah dilaksanakan sejak dulu hingga saat ini, yang bertujuan untuk berterima kasih serta meminta kelancaran kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut. 

Maka budaya kenduri ini masuk dalam dimensi orientasi jangka panjang dan jangka pendek, serta masuk dalam orientasi masa kini, melihat dari tujuan dalam melakukannya.

Daftar Pustaka

Susanti, D. R. 2017. Tradisi kenduri dalam masyrakat jawa pada perayaan hari raya galungan di desa purwosari kecamatan tegaldlimo kabupaten banyuwangi. Jurnal Penelitian Agama Hindu. 1 (2:489-495).

Samovar, Larry A. dkk.  2017. Comuunication between culture. Boston, Amerika Serikat: Cangage Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun