Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pantai (Pemandian) Sebagai Tujuan Destinasi Liburan Warga Medan

19 Maret 2018   08:11 Diperbarui: 19 Maret 2018   09:23 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama kali aku menginjakkan kaki di Medan, aku langsung dikejutkan oleh satu istilah unik, yaitu pantai. Hal yang pertama kali terbayang ketika kita mendengar istilah itu tentunya bayangan sebuah laut yang luas dengan ombak-ombak besar, pasir putih, atau batu karang. Tapi ternyata istilah itu tidak berlaku di Medan dan Sumatera Utara. Ketika itu, ada teman kantor yang menawariku untuk melihat-lihat wisata terdekat di kantor. Dia menyebut kata 'pantai' dan aku langsung kegirangan. Aku yang saat itu tidak begitu tahu dimana lokasi tepatnya kantorku dalam peta Medan, langsung membayangkan sebuah hamparan laut luas. Meskipun aku sempat berfikir juga, selama perjalanan dari bandara menuju kantor tak pernah satu pun kulihat pemandangan laut disana. Tapi entahlah, mungkin aku melewati jalur yang membuatku tak bisa menikmatinya, pikirku saat itu.

"Naik apa?"

Itu pertanyaan pertamaku. Namun jawaban "kita jalan kaki saja" membuatku tercengang. Begitu dekatnya ternyata lokasi kantorku dengan laut sampai-sampai kita hanya harus berjalan kaki saja untuk mencapai lokasi tersebut. Aku yang masih saja kegirangan, dengan beberapa teman, kami melangkah menuju lokasi 'pantai'. Kami berjalan menyusuri jalan setapak, tidak melalui jalan utama dengan alasan untuk mempersingkat waktu. Dan herannya, trackingjalan makin menanjak, mulai terlihat pohon-pohon dan semak belukar. Dan..... taraaaa..... kita sudah sampai. Aku tercengang. Aku masih terkejut dan tak habis pikir. 

"Ini kan sungai??? mana pantainya?", tanyaku dengan nada sangat kecewa karena gambaran pantai yang ada dipikiranku sangat jauh dari kenyataan. 

"Ya inilah pantai. orang sini menyebutnya pantai. Ini namanya Pantai Bokek", jelas salah satu teman yang sudah lebih dulu lama tinggal di Medan. 

Terlihat dipinggir-pinggir sungai banyak dibangun gubuk-gubuk atau pondok-pondok tepas dengan atap rumbia yang menghadap langsung ke sungai. Pantai Bokek yang saat itu kondisi sungainya sudah keruh dan terlihat banyak sampah membuatku tidak tertarik lagi untuk berwisata 'pantai' di Medan dan sekitarnya.

Namun, setelah aku menikah dan memiliki anak, kebutuhan akan berwisata semakin bertambah. Asisten rumah tanggaku yang memiliki suami berprofesi sebagai sopir pada sebuah perusahaan asing memudahkan kami untuk sering melakukan wisata sampai ke luar Medan. Sama seperti warga Medan pada umumnya. Mereka sering menawari kami untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang tak lain adalah 'pantai' itu sendiri. Ternyata begitu banyak lokasi-lokasi sungai yang dijadikan tempat wisata dengan pemandangan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan 'Pantai Bokek'. Bahkan lokasinya banyak mengarah ke lereng-lereng gunung sehingga kondisi airnya jauh lebih jernih dan tentunya pemandangannya juga jauh lebih baik. 

Selama ini ada beberapa wisata 'pantai' yang akhirnya telah kami kunjungi, diantaranya:

1. Bukit Lawang

Bukit Lawang merupakan salah satu wisata air yang berlokasi di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Tempat wisata ini terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km dari Kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi satwa orang hutan. Airnya yang jernih dengan aliran sungai yang deras membuat banyak minat wisatawan baik lokal maupun mncanegara mengunjungi lokasi tersebut. Selain pondok-pondok tepas dan atap rumbia yang didirikan disekitar aliran sungai, terlihat juga penginapan-penginapan yang dibangun secara permanen dan sudah dikelola baik oleh pihak pemerintah setempat.

2. Tangkahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun