Duhai Ramadhan tugasmu kali ini telah usai
Seiring terbitnya cahaya hilal Syawal
Engkau pun harus pergi tanpa perlu pamit
Tak juga perlu tinggalkan pesan
Mungkin hanya akan menyisakan sedikit kesan
Itupun mungkin sebentar lagi lebur dan sirna
Duhai Ramadhan engkau akan pergi lama
Walau pasti akan kembali
Katakan padaku kapan aku harus memanggilmu
Apakah di bulan Syawal yang berbalut fitri ini
Ataukah di empat bulan mulia Asyhurul Haram
Ataukah di bulan Sya'ban yang di dalamnya dititipkan lailatul syafaah
Duhai Ramadhan pergilah
Tapi tolong jangan kau bawa pergi
Hikmah syahrush shiyam yang telah kau titipkan
Bagaimana bisa aku menyambutmu nanti
Kalau yang kau tinggalkan padaku hanya lapar dan haus
Duhai Ramadhan tak ada kesempurnaan dalam ibadah ku saat kau datang hingga kau pergi
Awalnya aku merasa telah melakukan semua yang terbaik di malam-malammu dan di siangmu
Tetapi begitu kumandang takbir melantun
Aku baru sadar betapa banyak yang belum kulakukan.
Duhai Ramadhan sebut namaku di hadapan Allah Rabbun Jalil
Katakan aku masih ingin bertemu dengan mu nanti dan nantinya lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI