Jenis ini banyak yang menyasar solar yang memang sangat dibutuhkan industri dan selisih harga jualnya antara solar subsidi dengan non subsidi (dexlite) sangat jauh.
Ini modus ekonomi yang sangat-sangat merugikan dan sudah sepantasnya untuk menjadi prioritas penanganan, akan tetapi meski sebenarnya bisa dideteksi secara kasat mata namun masih tetap dan terus saja terjadi, perolehan BBM oleh para penimbun jenis ini selain dengan cara akal-akalan akan tetapi tentu lebih banyak bermain dengan petugas SPBU, bahkan mungkin saja dengan oknum aparat.
3. Kendaraan mewah
Penggunaan BBM subsidi oleh pemilik kendaraan "mewah" juga banyak terjadi, kendaraan mobil maupun motor dengan kapasitas cc yang besar, keluaran terbaru, harga yang selangit masih kerap kita saksikan mengisi pertalite. Inilah mungkin yang coba disasar dengan penggunaan Mypertamina untuk memantau ketepatan pemanfaatan subsidi.
Sebelumnya diawal penghapusan subsidi, pembelian BBM subsidi jenis premium dulu pemerintah sempat menggunakan RFID untuk mengidentifikasi kendaraan yang layak atau tidak menggunakan BBM subsidi, sebenarnya dengan RFID itu cukup praktis, namun entah bagaimana tidak berjalan dengan baik dan bahkan hilang sama sekali.
Jangan sampai kebijakan penggunaan aplikasi Mypertamina pada akhirnya akan menjadi kewajiban bagi masyarakat untuk membeli BBM, karena biar bagaimanapun aplikasi Mypertamina merupakan bentuk bisnis lain dan sedikit tidaknya akan membutuhkan biaya pula dalam penerapan/penggunaannya.
Yang pertama paling tidak harus punya HP android, kemudian harus punya kuota pulsa internet dan tentu saja saldo di aplikasi yang ini mungkin saja bagi sebagian besar orang terasa memberatkan karena harus menyimpan sejumlah dana yang mungkin mereka peroleh secara harian dan jumlah yang tidak tetap/pasti.
Pada akhirnya kebijakan subsidi BBM harus betul-betul diperuntukkan bagi yang berhak, penghematan dana dari pengurangan subsidi BBM wajib diprioritaskan untuk membangun sarana penghematan penggunaan bahan bakar minyak seperti sarana konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG), kendaraan listrik dan upaya meningkatkan produksi energi, termasuk energi baru dan terbarukan.
