Mohon tunggu...
Christoffel Mintardjo
Christoffel Mintardjo Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Author, Consultant, Technopreneur, PhD Student, Startup Founder, Philospher

Jika Anda ingin mengalami keajaiban dalam hidup, maka jadikanlah hidup Anda keajaiban. Motto: Simple - Smart - Superior

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Publikasi pada Jurnal Ilmiah: Sejarah dari Era Royal Society sampai Era Modern

1 September 2020   13:25 Diperbarui: 1 September 2020   13:40 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Publikasi pemikiran dan budaya manusia telah dimulai sejak penemuan tulisan pada peradaban Mesopotamia (8000 SM). Sejak saat itu peradaban manusia mulai tercatat dan terdokumentasi dalam sejarah.

Penemuan mesin cetak Guttenberg serta bangkitnya era akal budi, dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia dalam bentuk pengetahuan rasional serta empiris mendorong kebangkitan ilmu pengetahuan di abad ke-16 dan abad ke-17.

Pada masa itu para ilmuwan dan pemikir dalam beragam bidang ilmu pengetahuan tertarik untuk mulai mengaktualisasikan diri mereka dan menyadari untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta mendiseminasikan temuan-temuan mereka kepada para akademisi di seluruh dunia. 

Kesadaran untuk mendiseminasikan temuan dan pemikiran dari para akademisi dilakukan lewat publikasi pada jurnal ilmiah. Publikasi jurnal ilmiah pertama di dunia dilakukan di tahun 1665 yaitu di Perancis pada Journal des sçavans dan di Inggris  pada Philosophical Transactions of the Royal Society.

Jurnal des sçavans dibuat oleh Denis de Sallo seorang penulis dan pengacara, pada edisi pertama memuat tulisan tentang kisah orang-orang terkenal, sejarah gereja, laporan peraturan-peraturan serta filosofi Cartesianisme pada abad ke-17 di Perancis. Jurnal Philosophical Transactions dibuat oleh para perkumpulan akademisi Inggris Royal Society terinspirasi dari Sir Francis Bacon.

Edisi pertama ini  Henry Oldenburg menjadi editor dari jurnal ini. Artikel bersumber dari beragam bidang ilmu seperti: temuan tentang peningkatan optik, sejarah eksperimen bidang dingin (fisika), bintik merah di Planet Jupiter, pergerakan komet (astronomi), laporan tentang anak sapi cacat (biologi dan kedokteran hewan), penangkapan ikan paus di benua Amerika (sejarah).

Philosophical Transctions juga yang mempelopori metode jurnal telaahan rekan sejawat (peer review journal) yang pertama di dunia. Dalam metode ini berlangsung proses korespondensi revisi manuskrip artikel yang dilakukan oleh editor dengan penulis.

Kesuksesan publikasi dari Philosopical Transactions ini mendorong publikasi-publikasi lain di jurnal ini serta jurnal lainnya yang dikeluarkan oleh asosiasi Royal Society. Artikel yang dipublikasikan selanjutnya menjadi sejarah.

Artikel-artikel yang mengubah dunia seperti Principia Mathematica dari Sir Isaac Newton (1695), eksperimen Benyamin Franklin tentang sifat elektrik dari petir (1752), serta eksperimen inokulasi untuk vaksin cacar Edward Jenner (1788) lahir dan mengubah wajah ilmu pengetahuan. 

Fakta Jurnal Ilmiah Di Era Modern

Cerita sukses jurnal ilmiah dari Royal Society tadi melahirkan banyak jurnal ilmiah baru di seluruh dunia.  Saat ini publikasi jurnal ilmiah telah berusia 355 tahun sejak pertama kali diterbitkan. Beberapa fakta yang bisa ditemukan terkait dengan jurnal ilmiah seperti dikutip dari laporan STM yaitu Asosisasi Penerbit Ilmu Pengetahuan, Teknik dan Kesehatan (2018).

  • Pendapatan tahunan dari penerbitan jurnal berbahasa Inggris adalah $10 miliar (Rp 140 triliun) di tahun 2017 saja. Sekitar 41% pendapatan global jurnal ilmiah berasal dari Amerika Serikat, 27% dari Eropa/Timur Tengah, 26% dari Asia/Pasifik, dan 6% dari belahan dunia lainnya.
  • Industri publikasi jurnal ilmiah mempekerjakan 110.000 orang secara global, dimana 40%nya di Uni Eropa.
  • Terdapat 10.000 penerbit jurnal secara global, dimana 5.000 diantaranya masuk dalam pangkalan data Scopus. 
  • Para akademisi secara keseluruhan yaitu asosiasi perdagangan serta asosiasi profesional mencakup 650 penerbit yang menghasilkan 1.550 jurnal atau 50% dari judul jurnal yang dihasilkan. Sekitar 480 penerbit (73%) dan sekitar 2.300 jurnal (20%) tidak berorientasi keuntungan dalam publikasi jurnal ilmiah.
  • Terdapat 33.100 reviewer akademisi yang aktif pada jurnal berbahasa Inggris (2018) ditambah 9.400 untuk jurnal tidak berbahasa Inggris, yang secara bersama-sama menelaah jurnal sebanyak 3 juta artikel per tahun. Pertumbuhan jumlah artikel yang dipublikasikan adalah 4%-5% per tahun.  Hal ini disebabkan peningkatan pengeluaran riset pada negara-negara di dunia serta meningkatnya jumlah akademisi di seluruh dunia, saat ini berjumlah 7-8 juta akademisi dimana 20%nya adalah penulis aktif pada jurnal ilmiah.
  • Cina telah menjadi penghasil artikel penelitian global dunia (19%), dari sebelumnya Amerika Serikat (18%), diikuti India (5%), serta Jerman, Inggris dan Jepang (masing-masing 4%).
  • Sepuluh penerbit jurnal berbahasa Inggris terbesar di dunia: (1) Springer Nature, >3.000 jurnal; (2) Elsevier, 2.500 jurnal; (3) Taylor & Francis, 2.500 jurnal; (4) Wiley, 1.700 jurnal; (5) Sage, > 1.000 jurnal; (6) Wolters Kluwer (termasuk MedKnow), 900 jurnal; (7) Oxford University Press, 440 jurnal; (8) Hindawi, > 400 jurnal; (9) Cambridge University Press, 390 jurnal; (10) Emerald, > 300 jurnal.

Masa Depan Jurnal Ilmiah: Jurnal Akses Terbuka (Open Access)

Jurnal akses terbuka (open access) muncul dari gerakan akses terbuka sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh akademisi terhadap informasi ilmu pengetahuan yang mahal dan sulit diakses.

Sejak awal kemunculannya, publikasi jurnal ilmiah bertujuan untuk mendiseminasi ilmu pengetahuan sebebas-bebasnya ke kalangan luas masyarakat baik para akademisi maupun masyarakat awam dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan juga meningkatkan peradaban dan kualitas kehidupan umat manusia. 

Biaya akuisisi ilmu pengetahuan dari jurnal ilmiah dari waktu ke waktu mengalami peningkatan yang sangat signifikan melebihi biaya-biaya hidup lainnya. Antara 1975-1995 harga untuk jurnal ilmu pengetahuan, teknologi dan kesehatan (ITK) meningkat 200%-300% di atas inflasi.

Di tahun 2013 biaya akses jurnal ilmiah meningkat 6% dibandingkan dengan peningkatan indeks harga konsumen (IHK) yang hanya 1,5%. Untuk perpustakaan, pengeluaran untuk jurnal akademis meningkat 19% antara 2007-2013 sedangkan anggaran untuk itu hanya meningkat sebesar 3% dengan inflasi sebesar 8% (open-access.net).

Jurnal akses terbuka utamanya memiliki misi untuk mengembangkan platform yang handal serta menyediakan akses tidak dibatasi terhadap artikel dan jurnal akademis baik sebagai pembaca maupun sebagai penulis dalam beragam bidang ilmu.

Hal ini terjadi terutama untuk menjembatani kelangkaan akses terhadap ilmu pengetahuan serta mendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang di seluruh dunia. 

Perkembangan jurnal akses terbuka ini terutama didorong oleh perkembangan teknologi informasi dan platform digital yang mempercepat, mempermudah serta membuka akses terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Diharapkan di masa yang akan datang perkembangan jurnal ilmiah akses terbuka akan menjadi lebih meluas ke seluruh dunia yang akan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan tanpa dibatasi oleh geografi serta latar belakang bangsa, negara, budaya, ras, keyakinan, dan sebagainya.

Gambar. Sampul Jurnal Philosophical Transactions Edisi Pertama (1665)

Sumber Gambar: Royalsociety.org 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun