Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Masihkan Toleransi Relevan di Era Modern? Ini Faktanya!

31 Maret 2024   09:00 Diperbarui: 31 Maret 2024   09:04 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi Relevan di Era Modern (Katerina Kerdi on unsplash)

 

Bulan Ramadan tak hanya diwarnai dengan lantunan ayat suci dan aroma masakan yang menggoda di kala senja. Di Indonesia, bulan suci ini menjelma menjadi panggung harmoni, dimana semangat toleransi antarumat beragama bergema nyaring. Kisah-kisah inspiratif bermunculan, merefleksikan keindahan hidup berdampingan dalam perbedaan.

Mari kita simak harmoni toleransi yang terjalin di berbagai penjuru negeri:

1. Di Bumi Seribu Candi

Di tengah gegap gempita Yogyakarta, mahasiswa Katolik Universitas Sanata Dharma (USD) bahu membahu dengan rekan-rekan Muslim mereka menyelenggarakan kegiatan "Ramadan Berbagi". Mereka tak hanya menyiapkan menu buka puasa, tetapi juga turut serta membagikannya kepada masyarakat sekitar kampus. Aksi solidaritas ini tak lain merupakan wujud penghormatan dan dukungan mereka terhadap umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa.

2. Bali Dwipa nan Harmonis

Pulau Dewata tak ketinggalan menebarkan aroma toleransi di bulan suci. Di Desa Adat Penglipuran, Bali, umat Hindu secara rutin menggelar tradisi "Bagi-Bagi Takjil". Mereka menyiapkan berbagai makanan berbuka puasa untuk dibagikan kepada warga Muslim di desa tersebut. Tradisi ini tak hanya bertujuan untuk membantu saudara Muslim yang tengah berpuasa, tetapi juga sebagai simbol kerukunan dan keharmonisan yang terjalin erat di masyarakat Bali.

3. Dosen Pembawa Toleransi

Di ranah pendidikan, Dr. Ir. M. Andi Widjajanto, S.T., M.Sc., dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, menjadi teladan indah. Beliau menyediakan makanan untuk mahasiswanya yang tidak berpuasa selama bulan Ramadan. Tindakan ini didasari oleh pemahaman bahwa mahasiswa UII berasal dari berbagai latar belakang agama, dan beliau ingin memastikan semua mahasiswanya merasa nyaman selama perkuliahan.

4. Kepolisian Berbagi Berkah

Semangat berbagi tak hanya hadir di ranah sosial dan pendidikan, tetapi juga menyentuh institusi penegak hukum. Di Lamongan, Jawa Timur, Satuan Lalu Lintas Polres Lamongan rutin menggelar kegiatan bagi-bagi takjil dan helm kepada para pengendara motor yang melintas di jalan raya. Inisiatif ini tak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang berpuasa, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas.

5. Merayakan Kelulusan dengan Sentuhan Kebahagiaan

Momen bahagia tak melulu dirayakan secara individual. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung, Jawa Barat, memilih berbagi kebahagiaan kelulusan mereka dengan menggelar kegiatan bagi-bagi takjil. Mereka ingin berbagi berkah kelulusan dengan sesama, sekaligus menunjukkan rasa syukur atas capaian yang diraih. Aksi ini merefleksikan semangat berbagi dan solidaritas yang patut diapresiasi.

Kisah-kisah inspiratif di atas hanyalah sebagian kecil dari melodi toleransi yang mengalun merdu di bulan Ramadan. Semangat berbagi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan tertanam kuat di masyarakat Indonesia. Harmonisasi ini tak lain merupakan buah dari pendidikan budi pekerti dan nilai-nilai Pancasila yang telah diwariskan oleh para pendahulu bangsa.

Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga toleransi bukanlah hal yang sekali jadi. Kita semua memiliki peran untuk terus merawatnya. Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan:

  • Mempelajari dan memahami ajaran agama masing-masing: Dengan memahami ajaran agama kita sendiri, kita akan lebih mudah untuk memahami dan menghargai ajaran agama lain.
  • Menghindari sikap prejudis: Sikap berprasangka buruk terhadap suatu kelompok agama tertentu dapat menjadi penghambat toleransi. Mari kita buka diri untuk mengenal dan berinteraksi dengan orang-orang dari agama yang berbeda.
  • Aktif berpartisipasi dalam kegiatan bersama: Ikut serta dalam kegiatan keagamaan atau kemasyarakatan yang melibatkan berbagai agama dapat mempererat jalinan persaudaraan dan toleransi.

Dengan terus menjaga dan merawat toleransi, bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya akan terus menjadi panggung harmoni, dimana perbedaan dirayakan dan semangat persaudaraan semakin kokoh.  Mari kita jadikan Indonesia sebagai contoh bagi dunia, bahwa hidup berdampingan dalam perbedaan adalah jalan menuju kedamaian dan kemajuan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun