Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Apakah Rumah Hemat Energi Itu Hanya Sebatas Fatamorgana?

15 November 2023   15:40 Diperbarui: 15 November 2023   17:02 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Christina Budi Probowati

Belum lagi jumlah kendaraan berbahan bakar fosil (BBM) yang selalu meningkat, beriringan dengan kemacetannya. Hal ini tentu dapat berdampak mempercepat pemanasan global akibat terlalu banyak karbon dioksida menuju atmosfer dan mengubah komposisi di dalamnya.

Atmosfer memang dapat melindungi Bumi dari radiasi sinar ultraviolet Matahari dan mampu mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam. Namun dengan terjadinya perubahan pada komposisinya, Bumi menjadi memanas dan berdampak pada perubahan iklim yang menjadi tidak menentu, seperti siklus El Nino dan La Nina yang semakin pendek.

Hemat dalam menggunakan energi dari "emas hitam" memang harus sesegera mungkin dilaksanakan secara serentak demi kelestarian bumi. Karena jika kita terlambat, bukan tidak mungkin suhu bumi akan kembali memanas seperti pada awal terbentuknya, yakni seperti sebelum ada kehidupan.

Kesadaran bersama dalam menghemat energi adalah salah satu bentuk kepedulian yang sepatut dan sepantasnya dilakukan. Pemerintah juga diharapkan selalu mempertimbangkan dengan saksama ketika membuat kebijakan di berbagai bidang, agar kebijakan tersebut dapat berpihak pada "hemat energi".

Pada awalnya lampu-lampu pagar begitu banyak dipasang di rumah budaya tersebut, mengingat lokasinya yang berada di tepi hutan dan jauh dari tetangga. Selain untuk penerangan dan keindahan, kenyamanan hati dan rasa aman menjadi alasan berikutnya.

Bisa jadi ini salah satu contoh pemborosan energi, sampai pada akhirnya satu per satu lampu-lampu tersebut mati dengan sendirinya dan sebagian sengaja tidak diperbaiki kembali. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata kenyamanan hati dan rasa aman dapat lahir dengan sendirinya.

Dan kini, penggunaan lampu pagar dan lampu taman di rumah budaya tersebut telah jauh berkurang, selain untuk menghemat energi dan biaya pembelian pulsa listrik, dampak lainnya adalah dapat mengurangi polusi cahaya saat menikmati kerlip bintang-bintang yang indah di langit malam.

Kesadaran untuk Hemat Energi 

Untuk saat ini tidak adanya pendingin ruangan atau AC (air conditioner), kulkas, mesin cuci, televisi dan kendaraan bermotor, tidak menjadi sebuah masalah. Kebiasaan menanam pohon ternyata memang berdampak dapat menyegarkan udara ketika suhu panas sempat menyapa saat El Nino datang kemarin.

Tetapi, apakah rumah tersebut sudah bisa dikatakan hemat energi? Belum tentu juga, karena hemat energi berarti menggunakan energi sesuai dengan kebutuhan dan setiap individu tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Bisa saja pada suatu waktu, peralatan dan perlengkapan rumah tangga di atas pada akhirnya menjadi sebuah kebutuhan sehingga bukan tidak mungkin akan ada kebijakan untuk memilikinya. Namun demikian, hidup sederhana yang mengacu pada hidup secukupnya atau sepantasnya dan apa adanya memang bisa menjadi langkah awal untuk mewujudkan rumah hemat energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun