Â
Cagar Alam Lahan Basah Sungei Buloh adalah cagar alam di wilayah barat laut Singapura. Ini merupakan cagar alam lahan basah pertama yang dikukuhkan di Singapura (2002), dan pentingnya cagar alam ini secara global sebagai tempat persinggahan bagi burung2 yang bermigrasi diakui dengan dimasukkannya cagar alam ini ke dalam Jaringan Situs Burung Pantai Australasia Asia Timur. Wikipedia.
Cagar alam di Singapore  ini luasnya sekitar 130 hektar dan merupakan Taman Warisan ASEAN di tahun 2023.
Sejak awal berdirinya, cagar alam ini menyediakan program pendidikan alam serta program panduan relawan untuk sekolah dan masyarakat umum. Diantaranya adalah program SUN Club yang diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus, program bimbingan bagi siswa sekolah menengah dan Program Naturalis Muda.
Banyak dari program tersebut merupakan upaya kolaborasi dengan mitra seperti British Council dan Kementerian Pendidikan, (karena Singapore memang pernah di Jajah Inggris, salah satunya). Wetlands, untuk lebih memperkaya siswa dan masyarakat. Setiap tahun, cagar alam ini menerima lebih dari 400 kunjungan sekolah terorganisir.
Singapore memang benar2 peduli dengan warganya, dengan mendidik generasi muda Singapore untuk bisa membangun negara ini lewat pendidikan2 yang bukan hanya dari sekolah saja, tetapi turun ke lapangan, antara lain masuk ke dunia realita tentang cagar alam yang benar2 alami.
Dan Cagar Alam Sungei Buloh adalah taman pertama di Singapura yang menerapkan metode pembelajaran semacam itu. Dibuka tahun 1993 dan rumah bagi sekitar 500 species flora dan fauna tropis
Aku membayangkan seperti cagar-alam2 dimanapun juga termasuk di Indonesia, cagar alam ini mencakup hutan bakau, dataran lumpur, kolam, dan hutan seluas 130 hektar. Pengunjung dapat mengamati satwa liar di habitat aslinya dari anjungan pengamatan yang telah diubah fungsinya di Wetland Reserve yang menghadap ke Sungei Buloh.
Cagar alam ini buka sepanjang tahun, dan pengunjung dapat menelusuri banyak jalur dan menemukan penghuni aslinya, hewan2 liar. Selama musim migrasi dari bulan Agustus hingga April, pengunjung dapat melihat beragam kawanan burung pantai untuk masuk kesana dan menyeberang ke tempat yang lain.
Tetapi, sayang sekali, ketika aku ingin sekali berjalan2 disana, Dimana melihat beberapa foto yang ada, mereka membeerikan akses untuk kursi roda, tatapi aku juga mengerti juka akses dan fasilitas2 yang ada pasti jauh dari kenyamanan, mengingat ini adalah alam, sebuah cagar alam yang dibangun sesuai dengan alam nya .....
Dari sumber yang berbeda, ternyata Sungai Buloh ini menjadi "lebih panjang", untuk bisa lebih dekat dengan Masyarakat Singapore kearah Kranji Way dan mudah diakses dengan transportasi umum.