Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Supir Bus itu Tidak Mengizinkan Aku Turun ke Sungai Buloh Wetland Reserve untuk Melihat Buaya Liar

8 Januari 2024   10:17 Diperbarui: 8 Januari 2024   10:25 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi www.nparks.gov.sg

By Christie Damayanti

Pintu masuk, sekitar beberapa ratus meter dari jalan raya areqa cagar alam yang sepi, dan riskan untuk aku dan mas Kardy Chiu, dengan kursi roda .....

 

Suatu ketika, mas Kardy berjanji untuk mengajakku keliling sebuah Sungai yang ada buaya nya. Janji ini sudah dia ucapkan sebelum aku ke Singapore yang kesekian kalinya. Dan, aku sangat excited sekali, teraveling sepanjang Sungai di Singapore yang masih liar, dan melihat buaya di alamnya!

Tetapi ternyata, aku tidak diperkenankan oleh supir bus yang membawaku kesana, karena dianggap akan sangat berbahaya untukku pemakai kursi roda berkeliling seputar Sungai yang dianggap masih sedikit liar secara alam.

Dokumentasi dari mas Kardy Chiu
Dokumentasi dari mas Kardy Chiu

Seekor buaya yang mengapung di Sungai Buloh yang benar2 membuat aku sangat excited dan ingin kesana, sekaligus membuktikan tentang aksesibilitas dan fasilitas2 yang ada di sebuah cagar alam di utara Singapore .....

 

Padahal, aku ingin sekali mencoba kesana. Tetapi ketika mas Kardy Chiu mengajakku kesana dan ketika bus berhenti di titik terdekat ke Sungai tersebut, supir bus benar2 melarangku untuk turun dari bus! Mas Kardy Chiu bernegosiasi denagn supir bus tersebut, dan dia kembali ketempat ku, sambil menggeleng2kan kepalanya ke arahku.

Di dalam bis itu, hanya tinggal aku, mas Kardy Chiu dan si supir bus. Dan, supir bus itu berkata bahwa bus yang akan datang untuk menjemput kami akan datang sekitar lebih dari jam 5.00 sore, belum lagi fasilitas2 di area Sungai liar itu, tentu saja tidak mumpuni, apalagi membawa aku di kursi roda.

Si supir bus benar2 ngitit dan dia tidak mau disalahkan oleh siapapun, walau kami bukan siapa2 nya. Dan, tanggung-jawab si supir luar biasa untuk penumpangnya. Toh, dia sudah dibayar dengan kartu kami, dia bisa saja membiarkan kami pergi tanpa mau tahu apa yang terjasi dengan kami.

Tetapi, tidak untuknya!

Luar biasa tanggung-jawabnya dan dia menunggu kami untuk mengambil Keputusan, sebelum kami memang harus pergi karena si supir bus itu benar2 tidak mengijinkan kami untuk turun dan tinggal disana .....

***

Tempat itu adalah Wetland Reserve dengan Sungai Buloh yang terdapat cukup banyak buaya, karena tempat ini memang untuk cagar alam Singapore dan hutan serta Sungai yang masih liar.

Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com

                                                                                                        

Peta Singappore dan cagar alam Wetland berada di perbatasan Singapore -- Malaysia, utara Singapore dengan jarak tempuh naikm MRT sekitar 30 menit, lalu naik bus menuju Cagar Alam Wetland ..... 

Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com

Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com

Dokumentasi www.googlemap.com
Dokumentasi www.googlemap.com
                                                                                                          

Jalur perjalananku dengan mas Kardi Chiu dari Paya Lebar ke Cagar Alam Sungai Buloh, dengan 2x naik kereta MRT dan 1x naik bus di Kranji .....

 

Cagar Alam Lahan Basah Sungei Buloh  adalah cagar alam di wilayah barat laut Singapura. Ini merupakan cagar alam lahan basah pertama yang dikukuhkan di Singapura (2002), dan pentingnya cagar alam ini secara global sebagai tempat persinggahan bagi burung2 yang bermigrasi diakui dengan dimasukkannya cagar alam ini ke dalam Jaringan Situs Burung Pantai Australasia Asia Timur. Wikipedia.

Cagar alam di Singapore  ini luasnya sekitar 130 hektar dan merupakan Taman Warisan ASEAN di tahun 2023.

Sejak awal berdirinya, cagar alam ini menyediakan program pendidikan alam serta program panduan relawan untuk sekolah dan masyarakat umum. Diantaranya adalah program SUN Club yang diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus, program bimbingan bagi siswa sekolah menengah dan Program Naturalis Muda.

Banyak dari program tersebut merupakan upaya kolaborasi dengan mitra seperti British Council dan Kementerian Pendidikan, (karena Singapore memang pernah di Jajah Inggris, salah satunya). Wetlands, untuk lebih memperkaya siswa dan masyarakat. Setiap tahun, cagar alam ini menerima lebih dari 400 kunjungan sekolah terorganisir.

Singapore memang benar2 peduli dengan warganya, dengan mendidik generasi muda Singapore untuk bisa membangun negara ini lewat pendidikan2 yang bukan hanya dari sekolah saja, tetapi turun ke lapangan, antara lain masuk ke dunia realita tentang cagar alam yang benar2 alami.

Dan Cagar Alam Sungei Buloh adalah taman pertama di Singapura yang menerapkan metode pembelajaran semacam itu. Dibuka tahun 1993 dan rumah bagi sekitar 500 species flora dan fauna tropis

Aku membayangkan seperti cagar-alam2 dimanapun juga termasuk di Indonesia, cagar alam ini mencakup hutan bakau, dataran lumpur, kolam, dan hutan seluas 130 hektar. Pengunjung dapat mengamati satwa liar di habitat aslinya dari anjungan pengamatan yang telah diubah fungsinya di Wetland Reserve yang menghadap ke Sungei Buloh.

Cagar alam ini buka sepanjang tahun, dan pengunjung dapat menelusuri banyak jalur dan menemukan penghuni aslinya, hewan2 liar. Selama musim migrasi dari bulan Agustus hingga April, pengunjung dapat melihat beragam kawanan burung pantai untuk masuk kesana dan menyeberang ke tempat yang lain.

Tetapi, sayang sekali, ketika aku ingin sekali berjalan2 disana, Dimana melihat beberapa foto yang ada, mereka membeerikan akses untuk kursi roda, tatapi aku juga mengerti juka akses dan fasilitas2 yang ada pasti jauh dari kenyamanan, mengingat ini adalah alam, sebuah cagar alam yang dibangun sesuai dengan alam nya .....

Dari sumber yang berbeda, ternyata Sungai Buloh ini menjadi "lebih panjang", untuk bisa lebih dekat dengan Masyarakat Singapore kearah Kranji Way dan mudah diakses dengan transportasi umum.

Dan, itulah Singapore yang mau dan sadar tentang potensi negaranya, Dimana Singapore hanya "sekedar" pulau kecil di Semenanjung Malaysia, dengan potensi alam yang sangat terbatas, tetapi Singapore berusaha untuk mencari potensi2 baru disana untuk dioleh lebih baik, bagi kesejahteraan warga nya .....

Catatan :

Beberapa kawasan cagar alam lahan basah mungkin ditutup sementara demi alasan keamanan akibat banjir yang disebabkan oleh air pasang dan cuaca buruk. Jangan memasuki area yang ditutup sementara. Silakan lihat pemberitahuan untuk informasi lebih lanjut.

Dan, mungkin inilah peringatan yang ditandai oleh si supir bus yang membawaku dan mas Kardy Chiu, untuk bertanggung-jawab dengan penumpang2nya yang sekiranya memang sangat riskan untuk kemanan, keselamatan dan kenyamannya, khususnya untukku sebagai disabilitas diatas kursi roda .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun