Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Prolog] 14 Hari Pertama Setelah Serangan Stroke Berat di San Francisco Tahun 2010

29 Mei 2021   11:31 Diperbarui: 29 Mei 2021   15:04 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan kami menuju West Coast, berjalan dengan sangat nyaman. NAIK PESAWAT DARI Dallas menuju Los Angeles. Menyenangkan ketika aku melihat anak2ku sugguh berbahagia. Berteriak2 selama perjalanan.

Kami meminjam mobil besar dari seorang mitra kerjaku untuk mega proyek Central Park, Darryl Yamamoto. Dia adalah konsultan mega proyek kami. Mobil itu besar dan perjalanan dari Los Angeles ke San Francisco menjadi sebuah momen kebahagiaan.

Sebelum itu, kami bersuka ria ke Disneyland. Tempat favouriteku sejak dulu, dan aku mengenalkan tempat ini kepada kedua anakku.

 Dan, mereka pun sangat bahagia. Mereka berteriak2, meminta apapaun ke aku. Bermain. Membeli barang2 yang mereka suka.

Ya, aku ingat. Gadis kecilku meminta dibelikan boneka gajah, Dumbo. Cukup mahal, tetapi aku dengan sukarela membelikannya. Begitu juga jagoanku minta dibelikan mobil2an besar, silahkan saja, apapun yang mereka mau!

Untuk menunjukkan bahwa aku mampu membahagiakan mereka, tanpa seorang suami!!!

Kemarahanku pada mantanku, memang tidak pernah padam. Bahkan, aku merencanakan balas dendam yang sedemikian, supaya mantanku tahu, betapa dia akan menyesal karena mencampakkanku!

Dan, lagi2 aku tidak mengindahkan warning2 tubuhku. Apalagi, dengan kemarahan ku, hatiku serasa tidak mau mengindahkan lagi apapun yang mungkin bisa membuat aku terpuruk .....

Kebahagiaanku terus bertumpuk. Sehingga aku benar2 melupakan, bahwa sebenarnya tubuhku itu semakin lemah dengna tekanan darah yang semakin meninggi.

Aku benar2 abai dan lupa segalanya. Tekanan darahku menggerogotiku, tanpa aku pernah sadar.

Eforia kebahagiaan membingkaiku sedemikian, sehingga seta2 bersuka ria atas abaiku dari warning2 Tuhan untuk tubuhku. Sakit kepalaku tidak pernah kurasakan sama sekali.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun