Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nara Park, Si Kijang Totol dan "Shika-senbei" yang Unik!

26 Maret 2020   12:34 Diperbarui: 26 Maret 2020   12:45 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Nara Park dn si kijang totol yang bersantai dimanapun mereka mau .....

Sementara ukuran resmi taman adalah sekitar 1.240 hektar, area termasuk pekarangan Tdai-ji, Kfuku-ji, dan Kuil Kasuga, yang berada di tepi atau dikelilingi oleh Taman Nara, seluas 1.600 hektar. Wikipedia.

Di Nara Park terdapat bangunan kayu sebgai kuil terbesar di dunia untuk menampung The Great Buddha setinggi 15 meter. Lebih besar dan tinggi  2 meter dibandingkan dengan The Great Buddha Kamakura sebesar dan setinggi 13 meter.

***

Menurut cerita rakyat setempat,  rusa atau si kijang totol dari daerah ini dianggap suci karena kunjungan dari Takemikazuchi-no-mikoto, salah satu dari empat dewa Kuil Kasuga.

Dikatakan telah diundang dari Kuil Kashima di Prefektur Ibaraki saat ini, dan muncul di Gunung Mikasa (juga dikenal sebagai Gunung Wakakusa) mengendarai seekor rusa putih. Sejak saat itu, rusa dianggap suci dan suci oleh Kuil Kasuga dan Kfuku-ji.

Membunuh salah satu rusa suci ini adalah pelanggaran berat yang dapat dihukum mati sampai 1637, tanggal terakhir yang tercatat dari pelanggaran hukum itu.

Aku sih lebih memilih nama rusa ku ganti dengan kijang totol, karena memang rusa2 ini bertotol2. Seperi kijang2 totol yang banyak di Kebun Raya Bogor dan istana presiden di Bogor. Entah, jenisnya sama atau bukan, aku tetap menamai mereka si kijang totol .....

Dari beerapa referensi yang aku baca, setelah Perang Dunia II, si kijang totol ditetapkan sebagai "harta karun nasional yang dilindungi. Mereka hidup bebas berkeliaran berdampingan dengan warga local yang Tinggal di sekitaran Nara Park.

Jika di Kebun Raya dan Istana Presiden Bogor, pemerintah memberikan pagar tinggi bahkan engunjung diminta untuk tidak mengganggu si kijang totol, tetapi di Nara Park, si kijang totol bebas keuar masuk tanpa pagar.

Kebedaraan bermotor memang harus sangat berhati2 jika tiba2 gerombolan si kijang totol keluar dan berbaris atau menyeberang jalan. Dan, justru wisatawan2 itu sibuk mem-videokan mereka, bahkan lebih menunggu mereka keluar dan warga menyambut mereka dengan memberikan makanan2 untuk mereka.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun