Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nara Park, Si Kijang Totol dan "Shika-senbei" yang Unik!

26 Maret 2020   12:34 Diperbarui: 26 Maret 2020   12:45 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Nara Park dn si kijang totol yang bersantai dimanapun mereka mau .....

Puas keliling kora Nara, aku memang focus untuk turun saja di Nara Park, sebuah "hutan kota" yang penuh dengan kijang totol. Bukan krena aku tidak mau turun ke tempat2 wisata yang lain, tetapi karena waktunya yang sangat terbatas.

Petugas kereta JR, sudah wanti2 aku untuk pulang maksimal jam 16.00 sore karena di forecast jam 17.00 badai /krosa akan mengamuk di kota Nara. Dan, aku sudah memesan posisi kursi rodaku untuk kereta Shinkansen Tokaido dari Stasiun Kyoto ke Stasiun Tokyo jam 16.00.

Berarti, dari Stasiun Nara harus maksimal jam 15.00 karena butuh waktu 46 menit dari Sasiun Nara ke Stasiun Kyoto naik kereta JR Rapid commuter biasa.

Jam menunjukkan sekitar pukul 13.00 siang. Kupikir, ada waktu 2 jam untuk mengeksplore Nara Park dengan kijang2 totol2nya .....

Nara Park atau Nara Koen atau Taman Nara adalah taman umum yang terletak di kota Nara, Jepang, di kaki Gunung Wakakusa. Didirikan pada tahun 1880, taman ini adalah salah satu taman tertua di Jepang. Secara administratif, taman ini berada di bawah kendali Prefektur Nara.

 

www.muncity.blogspot.com
www.muncity.blogspot.com

muncity-blogspot-5e7c3d0f097f3674471ed772.jpg
muncity-blogspot-5e7c3d0f097f3674471ed772.jpg

www.chueonit.com

Kota Nara memang kecil, dan Nara Park berada di ujung timur selatan kota ini. Sebuah taman besar, aku justru mau sebut ini bukan taman kota tetapi "hutan kota" Nara .....

Taman ini adalah salah satu "Tempat Keindahan Indah" yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT). Lebih dari 1.200 rusa sika liar atau shika, yang bebas berkeliaran di taman juga berada di bawah penunjukan MEXT, diklasifikasikan sebagai harta karun alami.

Sementara ukuran resmi taman adalah sekitar 1.240 hektar, area termasuk pekarangan Tdai-ji, Kfuku-ji, dan Kuil Kasuga, yang berada di tepi atau dikelilingi oleh Taman Nara, seluas 1.600 hektar. Wikipedia.

Di Nara Park terdapat bangunan kayu sebgai kuil terbesar di dunia untuk menampung The Great Buddha setinggi 15 meter. Lebih besar dan tinggi  2 meter dibandingkan dengan The Great Buddha Kamakura sebesar dan setinggi 13 meter.

***

Menurut cerita rakyat setempat,  rusa atau si kijang totol dari daerah ini dianggap suci karena kunjungan dari Takemikazuchi-no-mikoto, salah satu dari empat dewa Kuil Kasuga.

Dikatakan telah diundang dari Kuil Kashima di Prefektur Ibaraki saat ini, dan muncul di Gunung Mikasa (juga dikenal sebagai Gunung Wakakusa) mengendarai seekor rusa putih. Sejak saat itu, rusa dianggap suci dan suci oleh Kuil Kasuga dan Kfuku-ji.

Membunuh salah satu rusa suci ini adalah pelanggaran berat yang dapat dihukum mati sampai 1637, tanggal terakhir yang tercatat dari pelanggaran hukum itu.

Aku sih lebih memilih nama rusa ku ganti dengan kijang totol, karena memang rusa2 ini bertotol2. Seperi kijang2 totol yang banyak di Kebun Raya Bogor dan istana presiden di Bogor. Entah, jenisnya sama atau bukan, aku tetap menamai mereka si kijang totol .....

Dari beerapa referensi yang aku baca, setelah Perang Dunia II, si kijang totol ditetapkan sebagai "harta karun nasional yang dilindungi. Mereka hidup bebas berkeliaran berdampingan dengan warga local yang Tinggal di sekitaran Nara Park.

Jika di Kebun Raya dan Istana Presiden Bogor, pemerintah memberikan pagar tinggi bahkan engunjung diminta untuk tidak mengganggu si kijang totol, tetapi di Nara Park, si kijang totol bebas keuar masuk tanpa pagar.

Kebedaraan bermotor memang harus sangat berhati2 jika tiba2 gerombolan si kijang totol keluar dan berbaris atau menyeberang jalan. Dan, justru wisatawan2 itu sibuk mem-videokan mereka, bahkan lebih menunggu mereka keluar dan warga menyambut mereka dengan memberikan makanan2 untuk mereka.

 

20190819-132902-5e7c3afc87873f13e9309df4.jpg
20190819-132902-5e7c3afc87873f13e9309df4.jpg

Dokumetasi pribadi

Ini pintu masuk Nara Park. Si kijang totol sering menyeberang disini, sehingga kendaraan bermotor harus sangat berhati2 karena mereka menyebrang, "suka2 mereka", hahaha .....

Kijang2 totol itu tahu tentang wisatawan. Dan ketika kita datang dan masuk, mereka bergerombol mengikuti kita. Jika kita takut dan berlari, mereka akan mengejar kita! Dan, hati2 karena kijang totol jantan dewasa dengan tanduknya yang kekar, bisa membahayakan kita.

Jadi, petugas disana hanya menyarankan, untuk kita tenang dan waspada.

 

20190819-133046-5e7c3c05d541df499b15ec52.jpg
20190819-133046-5e7c3c05d541df499b15ec52.jpg

Dokumentasi pribadi

Ini ujung pintu masuk Nara Park dengan banyak warung2 yang menjual souvenir dan makanan2 khusus untuk si kijang totol. Seperti inilah si kijang totol yang selalu mengikuti wisatawan yang datang untuk meminta makanan .....

20190819-134823-5e7c3b3187873f04ad6cf502.jpg
20190819-134823-5e7c3b3187873f04ad6cf502.jpg

Dokumentasi pribadi

Ini ujung pintu masuk Nara Park dengan banyak warung2 yang menjual souvenir dan makanan2 khusus untuk si kijang totol. Seperti inilah si kijang totol yang selalu mengikuti wisatawan yang datang untuk meminta makanan ....

Nara Park tidak memungut bayaran bagi siapapun yang masuk kesana. Mereka hanya minta para wisatawan untuk selalu menjaga si kijang totol disana, dan tidak boleh membuat gaduh yang akan membuat panic si kijang totol.

Di ujung awal Nara Park, banyak warung2 yang menjual "shika-senbei" atau kerupuk khusus untuk si kijang totol. Shika-senbei ini dibuat eksklusif untuk si kijang totol, dibuat oleh perusahaan WNOW.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

 

photo-0202-nara-shika-senbei-l-400x300-5e7c3c1287873f44004ff893.jpg
photo-0202-nara-shika-senbei-l-400x300-5e7c3c1287873f44004ff893.jpg

Dokumetasi pribadi

Seperti inilah bentuk "shika senbei", dengan harga 150 Yen per-pack.  Bapak Jepang tua, yang menjual "Shika-senbei". Kadang2, si kijang totol mencuri shika-senbei, jika si bapak tua lengah, hihihi ......

Karena Nara Park benar2 hidup dengan "hati" kota dan warganya, pertumbuhan si kijang totol cukup signifikan, sampai mengarah pada kekhawatiran tentang kerusakan lingkungagn dan tanaman dan pepohonan disana.

Si kijang totol juga sering terkena masalah karena lama kelamaan mereka menjadi "buas", dengan ayoman pemerintah lokal. Dari beberapa referensi yang aku baca, tahun 2016 ada 121 orang yang terluka oleh mereka. Dan tahun 2018 lalu, ada 164 orang yang terluka, dan sebagian besar adalah wisatawan yang memberi makan shika-senbei .....

Nahhhh .....

Karena pemerintah local Nara benar2 membebaskan si kijang totol itu berkeliaran di area kota, bukan hanya di Nara Park, mereka benar2 berkeliling kota Nara! Sehingga, pemerintah membuat jebakan untuk menangkap si kijang totol yang berkeliaran di kota.

Warga local yang merasa terganggu pun, memasang jebakan. Ada yang mengembalikan si kijang totol ke Nara Park, tetapi ada juga yang (katanya) membunuhnya, walau belum ada bukti2 dan fakta2nya.

Akhirnya, karena ternyata si kijang totol ini menjadi "buas", bulan April 2018 lalu, pemerintah Nara membuat rambu2 baru dalam bahasa Inggris untuk wisatawan asing kesana, bahwa si kijang totol ini adalah "binatang buas" dan dihimbau untuk tidak menggoda mereka .....

Hahaha .....

Ternyata, terbukti bahwa mereka memang buas, dengan apa yang mereka lakukan untukku, begitu aku masuk ke Nara Park .....

Tunggu ceritaku berikutnya ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun