Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika kamu ingin membaca satu cerita yang kamu mau, tapi belum ada yang menulisnya. maka kamulah yang harus menulisnya.

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cucurak dan Munggahan, Tradisi Unik yang Tidak Lekang oleh Zaman

20 Maret 2024   15:25 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:50 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo: Bing Image Kreator AI

Tradisi Masyarakat Bogor menjelang Ramadhan. Dari Cucurak hingga Munggahan

Setiap daerah masing-masing memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci ramadhan.

Begitu pun tradisi daerah tanah sunda tepatnya daerah Bogor. Tradisi yang sudah di anggap lajim dan lumrah serta dilakukan secara turun temurun.

Cecurak adalah tradisi masyarakat sunda pada umumnya di mana semua keluarga besar berkumpul menjelang ramadhan. Dengan dilengkapi makanan tradisional yang sederhana.

Teman dan sahabat, pun biasanya melakukan tradisi cecurak berkumpul di tempat atau di rumah yang sudah di sepakati, dengan membawa bekal masing-masing berupa makanan.

Cucurak sendiri berasal dari bahasa sunda yang artinya bersenang-senang. Bisa di artikan sebagai rasa syukur atas nikmat sehat yang Allah swt berikan. Hingga dapat menyambut bulan suci ramadhan.

Ada beberapa menu wajib yang harus ada dalam melaksanakan cucurak. Yaitu nasi liwet, tahu tempe, sambal ikan asin dan lalapan. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, melainkan menggunakan pelapah daun pisang yang di gelar di lantai. Dan dinikmati secara lesehan bersama-sama.

Menikmati hidangan secara lesehan bersama, memiliki arti tersendiri. Jika dalam hidup kita harus bertoleransi dan bersama-sama. Makan bersama dari sumber nasi yang sama melambangkan kesetaraan. Tidak ada perbedaan dalam kebersamaan tradisi cucurak. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

Tidak ada waktu khusus untuk melakukan cucurak. Hanya saja mayoritas masyarakat Bogor melakukan tradisi cucurak satu minggu sebelum hari munggah yaitu H-1 Ramadhan.

Setelah melakukan silaturahmi dengan tradisi cucurak. Akan ada tradisi munggah untuk masyarakat Bogor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun