Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Lift Kita Sudah "Aksesibel" bagi Penyandang Disabilitas?

3 Oktober 2017   11:53 Diperbarui: 3 Oktober 2017   12:31 5724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tombol2 di cetak timbul untuk aksesibilitas penyandang disabilitas. Sumber: http://lebihbaik.newstipsindonesia.com

***

Contoh tentang keberadaan lift untuk peyandang disabilitas

Tombol pencetan lift HARUS BEBAS DARI SEGALA MACAM BENDA, sehingga penyandang disabilitas mempunyai akses untuk memencet tombol sendiri. Dan ketinggiannya pun antara 90 cm sampai 120 cm.

Dan ketinggian tombol ini pun minimal setinggi kursi roda, sehingga mereka mampu menjangkaunya. Tetapi tidak bisa dijangkau anak2 balita, supaya mereka tidak bisa kesana sendiri karena cukup berbahaya bagi mereka.

Ruang lift pun harus aksesibel untu penyandang disabilitas. Artinya, di dalam ruang lift, pemakai kursi roda harus mampu berputar dan mampu menjangkau tombol2nya. Berarti tombol2 itu HARUS ADA 2 SET.

Yang pertama untuk masyarakat biasa dengan ketinggian standard sampai 150 cm, tetapi ada 1 set tombol yang lain, setinggi seminimalnya sekitar 90 sampai 120 cm, supaya pemakai kursi roda bisa langsung memencet tombol, tanpa bantuan orang lain. Dan ini sudah disepakati sebagi standard internasional. Hanya beberapa mall di Jakarta, itupun mall baru yang meakukan ini.

Sumber: www.ADA.gov
Sumber: www.ADA.gov
Minimal dimensi untuk aksesibel ruang lift untuk penyandang disabilitas, supaya mereka bisa "bergerak" bahkan memutar.

***

Ditambah lagi, semua tombol pada lift harus dilengkapi dengan huruf Braille, dimana pemasangannya harus diawasi oleh yang mengerti. Dan semua symbol harus dibuat timbul. Karena jika pemasangannya terbalik, huruf itu tidak ada artinya! Dan disabilitas netra akan bingung ......

Jangan lupa! Karena jenis disabilitas cukup beragam, di ruang lift sendiri harus dilengkapi oleh hand-rail setinggi minimal 80-90 cm, untuk berpegangan lanjut usia atau disabilitas2 yang membutuhkan pegangan.

Standard tombol2 ini harus dibuat timbul bagi disabilitas netra. Dokumen : Panduan tekniks dari DINKS Kementerian Sosial
Standard tombol2 ini harus dibuat timbul bagi disabilitas netra. Dokumen : Panduan tekniks dari DINKS Kementerian Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun