Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Dibalik Kelemahan Kami, adalah Kekuatan Kami" [Dunia Disabilitas]

10 April 2017   13:46 Diperbarui: 11 April 2017   17:00 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image and video hosting by TinyPic

By Christie Damayanti

">

Sebelumnya :

Warga 'Disabled' Sebagai Asset dan Masa Depan Bangsa : Sebuah Perenungan Diri

Sudahkah Kita Menjamin Aksesibilitas bagi Warga 'Disabled' di Indonesia ?

Di Sebuah Kota yang Ramah bagi Warga 'Disabled', seperti Aku .....

Sebuah Catatan dari Kaum Disabled

‘Peduli Disabilitas’ : Dunia Berharga Penuh Makna

Tolong Pedulikan Kami: Adakah yang Tahu dan Peduli dengan ‘Toilet Disabled?’

‘Hidup di Jakarta itu Serasa Dalam Hutan, Siapa yang Kuat Dialah yang Menang!’

Kaum Disabled Jangan Manja, Karena Kepedulian Itu Masih Lama!

">


Kita memang tidak pernah tahu, apa yang direncanakan oleh Tuhan untuk masing2 dari kita. Sebagai manusia, tugas kita adalah menerim berkat2 NYA untuk kita, berjalan terus sesuai dengan apa yang kita punya, berserah dan tetap percaya dengan apa yang Tuhan inginkan untuk kita perbuat, sesuai dengan rencana NYA.

Seperti aku berkenalan dengan Bu Endang, seorang ibu yang luar bias, yang selalu mendampingi anaknya yang berkebutuhan kusus, Abibie Afsyah, sejak tahun 2012. Dapi persahabat kami ini, membuahkan banyak persahabatan2 yang lain, salah satunya adalah menjalin persahabatan yang baru dengan Ibu Jully Tjindrawan.

">

Ibu Jully memperkenalkan dirinya dan datang ke kantorku di lantai 45, untuk berbicara, berbagi serta mengundang untuk datang ke even beliau tentang disabled.

Cerita tentang Ibu Jully ini, sungguh sangat menginspirasiku. Seorang ibu dari 3 orang anak, yang bergerak dalam biang ‘robotik’, yang biasanya di dominasi oleh kaum pria. Bahkan dunia ‘robotik’ sendiri masih sungguh asing di indonesia, tetapi Ibu Jully sudah berkarya bagi kaum disabled lewat dunia ‘robotik’ ini, untuk membantu disabled lewat teknologi …..

Awalnya, beliau membangun robot ini, bagi pengembangan sains serta teknologi untuk anak2 Indonesia. Teknologi lewat perangkat elektronik ini, menjadi ‘nyawa’ bagi Ibu Jully untuk karya bagiIndonesia. Dan beliau benar2 harus belajar tentang dunia nya yang baru, robotic, sampai ke Amerika Serikat.

Setelah selesai belajar, beliau masuk ke sekolah2 untuk bekerja sama dan untuk memacu minat belajar bagi anak2 Indonesia. Banyak sekolah2 nasional bahkan inernasional, menyambut baik proposalnya dan karya nya bagi Indonesia semakin nyata.

***

Ketika aku diminta datang ke even beliau, dan beliau bercerita tentang konsep even nya ini, sungguh aku sangat tertarik. Beliau memberikan bukunya tentang robotic, “Robot is My Friends”. Bagaimana  beliau membuat robot dan robot2 seperti apa yang sudah beliau buat. Salah satunya adalah sebuah robot tangan, yang pastinya bisa membantu tangan2 yang lumpuh seperti tanan kananku, untuk bisa berfungsi kembali!

">


www.gudangnewsinfo.com

Sepertinya, konsep “robotik” yang didengungkan oleh Ibu Jully ini lah yang membawa Tuhan untuk aku bisa bersahabat dengagn beliau. Entah bagaimana caranya, tetapi awal mula dengan berhubungan dengan disabled ini, membuat aku semakin ingin bisa bersama berkarya bagi Indonesia.

Dari robot yang akan bisa membantu para disabled, tertama yang berhubungan disabled fisik, pasti robot itu akan membantu banyak. Seperti robot tangan, kali, atau juga robot2 bersuara untukdisabled tuna rungu untuk membantunya.

Belum lagi tentang robot2 yang lebih luas lagi, seperti robot kursi roda atau mobil2 khusus bagi disabled, atau robot2 ang berhubungan dengan memasak di dapur atau di kamar mandi supaya tidak menyusahkan orang lain.

Hihihi ….. aku jadi semakin tertarik untuk melakukan sesuatu bagi Indonesia, walau aku bukan siapa2, bukn seperti Ibu Jully Jtindrawan yang luar biasa!

Kembali soal even untuk disabled.

">

Dokumen : Koleksi Ibu Jully Tjindrawan - Robotik

Sekarang, semakin banyak yang peduli disabled. Bahkan konsep pengembangan fasilitas kota Jakarta, semakin ditambah oleh Gubernur Basuki bagi disabled, da ku sangat bahagia. Bagiku, setelah 7 tahun aku sebagai disabled Indonesia dan tidak putus untuk sosialisasi dan edukasi tentang disabled untuk sebuah kepedulian, ini merupakan jawaban atas doa2ku, untuk kaum disabilitas Indonesia.

Banyak even untuk disabled, aku adakan sejak tahun 2012, dan kali ini, Ibu Jully Tjindrawan mengadakan even talkshow untuk disabled mau dan bisa bekerja …..

***

Aku datang bersama teman2 ku dalam pekerjaanku, sebagai Yayasan Agung Podomoro Land, dimana di even talkshow ini, ada banyak instansi dan perusahaan2 swasta yang tergerak untuk bisa menjadikan lahan bekerja bagi kaum disabilitas.

Bahwa hak2 bagi penyandang kaum disabilitas di Indonesia, bahkan di dunia sangat dijunjung tinggi dalam peraturan perundangan2an. Seperti,

  • Hak Penyandang Disabilitas – UU RI No.8 Tahun 2016, pasal 5,  ayat 1-3
  • Hak aksesibilitas untuk disabilitas – UU RI No.8 Tahun 2016, pasal 18
  • Aksesibilitas untuk disabilitas - Perda DKI Jakarta No.10 Tahun 2011, Bab V pasal 44, ayat 1-3
  • Penyediaan akses bagi disabilitas – Perda DKI Jakarta No.10 Tahun 2011, Pasal 46 dan 47

Bahkan, UUD 45 Pasal 28D ayat 2, yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk bekerja, termasuk kaum disabilitas.

">

Koleksi pribadi : Aku dengan Yayasan Agung Podomoro Land

Koleksi pribadi : Tuna daksa (cacat fisik), tetapi mampu berkarya dan bisa/mau bekerja.

Karena cacat itu bukan hanya cacat fisik, tetapi ada juga tuna rungu, nuta netra, tuna daksa, tuna grahita (termasuk low syndrome, yang mempunyai IQ dibawah 50). Bahkan, kaum manula serta anak kecil pun dikatakan sebagai “disabled” , yang memang sudah tidak mampu lagi (manula) atau belum mampu (anak kecil) melakukan sesuatu …..

Atau juga orang2 yang terpuruk, depresi dan putus asa, bisa digolongkan juga sebagai “disabled”, karena otaknya hanya menginginkan kematian saja ……

Disabled = Dis-ability = tidak bisa

***

Sehingga, aku sungguh terharu, ketika begitu banyak perusahaan2 besar, termasuk perusahaan tempat aku bekerja dan berkarya, untuk mengikuti sebuah talkshow tentang kaum disabilitas yang ingin dan mampu untuk bekerja dan berkarya.

Memang, pada kenyataannya adalah tidak banyak atau mungkin sedikit / belum ada perusahaan yang bisa atau mau merekrut kaum disabilitas. Karena pada dasarnya, kita sebagai manusia memang masih hnya melihat apa yang dihadapannya, tetapi belum atau tidak mau melihat apa yang ada di sebuah otak dan harinya …..

Disabilitas memang sedang ‘booming’. Sekarang ini, kaum disabilitas memang sudah berani untuk ‘keluar dari kepompongnya’, keluar dari kenyamanannya dalam hidup, yang dikelilingi oleh orang2 yang peduli dengan mereka.

Sebagai IPS (insane pasca stroke) selama 7 tahun ini, sejak awal aku benar2 terjun kepada masyarakat untuk berkarya walau dalam keterbatasan. Dan semakin kesini aku justru selalu bergerak melayani dan membantu kaum disabilitas untuk juga mulai berkarya bagi dunia.

Dengan banyak tulisan2ku tentang disabled, apalagi pemerintah Jakarta lewat pembaharuan fasilitas2 aksesibilitas bagi kaum disabilitas, dan terbukti terus berkembang, belum lagi perusahaan tempat aku bekerja juga peduli dengan kaum disabilitas lewat desain2nya yang memudahkan kami, semakin nyatalah sebuah KEPEDULIAN dalam kebersamaan warga Indonesia.

Jika perusahaan besar belum mempunyai pekerja dalam keterbatasannya sebagai kaum disabilitas, tidak begitu dengan perusahaan tempat aku berkerja dan berkarya. Sejak 7 tahun lalu, ketika aku sadar bahwa mungkin aku tidak bisa bekerja lagi karena cacat, perusahaan tempat aku bekerja, sangat peduli dan tetap memberikan kesempatan untuk aku tetap bekerja.

Dengan peduli, semua atasan2ku serta teman2 dan mitra2 kerja ku pun sangat mengerti, ketika jika aku harus bolos karea harus terapi atau cek-up. Bahkan jika aku tiba2 down dan terpuruk karena sakitku ini, mereka pun mengerti untuk aku tidak bisa mauk kantor berhari2 kemudian.

Dengan kenyataan inilah, aaku sangat sadar bahwa memang tidak mudah bagi sebuah perusahaan untuk bisa benar2 mampu, saling mengerti dan menghargai. Dan bagi kaum disabilitas seperti aku pun, harus mau dan berusaha untuk terus ‘bekerja keras’, demi karya dan prestasi bagi dunia.

Konsep talkshow “Aku Juga Mau Kerja”ini, memang luar biasa! Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pendidikan, berkolaborasi untuk membimbing dan membina kaum disabilitas. Dai kecil, kaum disabilitas di bombing untuk tetap percaya diri, bahwa Indonesia tetap menyayangi mereka.

Lalu dengan konsep ‘robotik’ dari Ibu Jully Tjindrawan, lewat karyanya pasti akan bisa membantu kaum disabilitas, untuk keseharian mereka, dan nantinya mereka mampu bekerja bagi masA depan mereka. Dan pada akhirnya, pemerintah merekrut mereka untuk pembinaan yang lebih dalam lagi, sebagai tenaga ahli dalam pekerjaan.

Bahkan kementerian Ketenagakerjaan, mempunyai Balai besar yang menampung kaum disabilitas, sebuah workshop untuk pendampingan dan belajar untuk bekerja. Dan mereka akan memunculkan kaum disabilitas yang mumpuni sebagai ahli2 yang sesuai di bidang mereka masing2.

Diharapkan, perusahaan2 ini akan datang ke Balai Besar langsung, untuk merekruit kaum bisabilitas, dan di tes, sesuai dengan kebutuhan perusahaan2 tersebut …..

Karena, kaum disabilitas mungkin masih tidak terlali percaya diri, atau sudah mempunyai akses atau networking, untuk melamar ke perusahaan2 besar ini, yang memang mulai peduli kepada mereka.

">

Dokumen : Koleksi Ibu Jully Tjindrawan - Robotik

Jenis2 pekerjaan bagi kaum disabilitas secara umum : Komputer/IT/Desian grafis, seni rupa, tata boga, prakarya, pengkel/las, menjahir, memahat, fotografi, karya kriya dan logam, mebatik/menenun dan tata rias.

Tetapi tidak menutup kemungkinan, ada kaum disabilitas bisa melakukan hal2 yang lain untuk menghasilkan uang bagi hidupnya. Seperti teman2ku, yang bekerja sebagai lawyer, marketing, desainer serta pekerjaan2 lainnya.

***

Mereka dididik untuk mampu bekerja, sesuai dengan kemampuan mereka. Kaum disabilitas itu, memang terbatas. Dengan keterbatasan2 mereka, memang tidak bisa dipungkiri, akan tidak bisa melakukuan semuanya. Teapi tetap jangan menganggap remeh mereka! Karena DARI BALIK KELEMAHAN MEREKA, ADALAH KEKUATAN MEREKA ……

***

Terima kasih untuk semuanya, yang sudah sangat peduli kepada kami, termasuk aku, sebagai kaum disabilitas. Memang, tidak lah mudah untuk sebuah kepedulian, tetapi sudah saatnya lah kita saling menghargai dan menghormati. Karena bagaimanapun, kaum disabilitas tetap adalah asset bangsa, dan kami pun berhak untuk hidup, bermimpi, bekerja serta membunyai fasilitas2 yang sama, dengan warga negara yang sehat dan normal …..

Salam disabilitas ……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun