Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

'Dunia Terasing' Suku Navajo di Negara Super Modern

19 Januari 2017   17:15 Diperbarui: 19 Januari 2017   17:55 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padang pasir rerumputan tandus seperti inilah ruang hidup suku Navajo. Tetapi dibalik ketandusan tempat ini, ada keindahan yang terpancar. Yaitu, bukit2 batu berwarna merah cantik, itu bisa menjadi daerah wisata bagi peningkatan perekonomian mereka …..

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumen pribadi | Bagian dari barisan Rocky Mountain, yang berbatuan merah ….. indah
Dokumen pribadi | Bagian dari barisan Rocky Mountain, yang berbatuan merah ….. indah
Cerita adikku tentang suku Navajo ini membuat aku banyak berpikir. Aku tidak terlalu mengerti, keinginan pemerintah Amerika, dibalik ‘pemberian’ daerah reservasi suku Navajo di daerah tandus seperti ini. Aku pun tidak terlalu ingin tahu tentang cerita2 negatif konflik dan permasalahan mereka.

Tetapi yang jelas, kehidupan suku2 bangsa Indian termasuk Navajo di Amerika ini, merupakan  kehidupan natural mereka, dimana jaman awal kehidupan mereka, suku Navajo mempunyai rumah2 tradisionalnya yang disebut ‘hogan’, sebuah rumah kecil yang dibangun dari batu dan tanah liat, berbentuk setengah bola.

Berbeda dengan’tepee’, atau rumah2 tradisional Indian yang nomaden (selalu berpindah tempat, untuk mengejar bison, buruannya sebagai bahan makann utamanya). Suku Navajo sepertinya hidup menetap dengan rumah2 yang juga terbuat dari alam …..

Tidak terlalu salah juga, ketika pemerintah Amerika membrikan tempat di beberapa negara bagian di Amerika Barat Daya ini, sesuai dengan sejarah mereka yang mempunyai kehidupan mereka yang memang alami. Jika mereka diberikan tempat di negara bagian yang tidak berbatu dan berpasir, justru mungkin mereka akan cepat melupakan sejarahnya dan berubah menjadi Indian modern. Dan salah satu budaya dunia, lebih cepat menghilang …..

***

Cerita2 ‘menyedihkan’ tentang suku Navajo, membuat aku semakin berpikir jauh. Ketika daerah tempat tinggal mereka ini benar2 tidak nyaman untuk meningkatkan perekonomian mereka, bahkan “Navajo Nation” atau justru pemerintah pusat Amerika tidak (atau belum?) berminat untuk memberi ruang dan memfasilitasi konsep2 cantik yang pastinya bisa menjadikan tempat ‘wisata Indian’ berbanding terbalik dengan cerita2 film Hollywood, dimana justru ketandusan New Mexico dan Arizona, justru diabadikan oleh cerita2 di film cowboy produksi nya, tetapi tidak menyisakan pendapatan bagi suku Navajo, apalagi ketenaran!

Dari cerita adikku yang sempat mendalami kehidupan suku Navajo, karena dia ikut serta dalam sebuah program untuk meningkatkan taraf perekonomian perumahan mereka, kehidupan mereka itu sangat sederhana. Selain mereka juga sebagian sudah menempati rumah2 modern dengan segala fasilitasnya, ‘hogan’ atau rumah tradisional mereka pun tetap di junjung tinggi sebagai akan budaya mereka.

Sebuah ‘hogan’ dari batuan dan tanah liat merah, yang menjanjikan kesederhanaan mereka, tanpa fasilitas2 modern di negara super modern | pinterest
Sebuah ‘hogan’ dari batuan dan tanah liat merah, yang menjanjikan kesederhanaan mereka, tanpa fasilitas2 modern di negara super modern | pinterest
Rumah2 tradisional mereka tidak mempunyai kamar mandi di dalam. Jika mereka masih menempati ‘hogan’ itu, berarti mereka benar2 siap untuk tetap hidup sangat sederhana, di sebuah negara yang sangat modern dan adi kuasa …..

Pemikiranku berlanjut lagi, ketika aku melihat daerah perumahan modern mereka serta kota2 kecil atau pedesaan mereka sepanjang perjalan kami kemarin.

Suasana kota, tidak berbeda dengan suasana kota2 kecil di Indonesia. Ada konsep ‘bisnis’ dengan beberapa restoran, toko2 keontong, hotel2 transit dan pompa bensin. Aku tidak terlalu tau, bagaimana transportasi antar kota atau desa mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun