Mohon tunggu...
Christian Yudistira Hermawan
Christian Yudistira Hermawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hanya mahasiswa biasa, makan nasi.

Seorang mahasiswa yang tertarik dengan desain, ilustrasi modern, dan budaya-budaya Jepang. Bagian dari komunitas ; Brigtknights.id, Canihon, dan ADK (Anak Desain Kanisius)

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Ilustrasi Kekinian: Berkecimpung dalam Dunia Fanart dan Fanartist

16 Oktober 2022   20:40 Diperbarui: 19 Oktober 2022   17:40 11084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : AlphaCoders by SRGA

Fanart, istilah yang seringkali kita dengar terutama bagi para penggemar karya fiksi yang sangat digandrungi oleh anak muda zaman ini.

Fanart merupakan sebuah karya yang diciptakan oleh para ilustrator berdasarkan pada suatu ide maupun karya berbentuk franchise yang digemari oleh khalayak ramai. Mudahnya, fanart merupakan karya yang mereferensikan karya orang lain.

Menurut Tricia Christensei pada musicalexpert Fanart , which can be singular or plural, can be defined as graphic representations of various media forms that have numerous fans

yang dapat diartikan bahwa fanart merupakan karya seni grafis yang merepresentasikan berbagai bentuk dan media yang memiliki penggemar yang banyak. 

Hal ini mendukung definisi pertama yang memperkuat bahwa sebenarnya fanart ini berasal dari karya yang sudah berkembang dan memiliki banyak penggemar. Fanart dapat menjadi suatu gambaran, representasi dan ekspresi dari penggemar tersebut.

Apakah Fanart melanggar hak cipta?

Mungkin kalian berpikir bagaimana hukum hak cipta bekerja di dunia fanart. Fanart yang menjadikan karya orang lain sebagai referensi terdengar rawan menyinggung hak cipta. 

Namun kenyataannya malah sebaliknya, sampai sekarang tidak ada undang-undang yang secara spesifik mengatur fanart yang beredar di publik. 

Para fanartist juga menganggap bahwa ini tidaklah melanggar hak cipta karena sebuah fanart yang mereferensikan karya orang lain merupakan cara bagaimana mereka sebagai seorang ilustrator mengekspresikan perasaan mereka terhadap karya tersebut. 

Secara hukum, sebuah fanart tidaklah melanggar undang-undang hak cipta ketika karya tersebut tidak melanggar hak ekonomi dan moralitas dari karya asli penciptanya sendiri, maka perlu diingat bahwa fanartist yang memonetisasi karyanya haruslah izin kepada pencipta referensi yang mereka gunakan.

Fanart merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh komunitas/fan/penggemar dari suatu karya. Pada OpiniKAORI dikatakan bahwa fanart dikategorikan sebagai fanworks yang keseluruhannya berisikan fanfiction, fan-remix, dan fanart itu sendiri. 

Fanart berbeda dengan kategori lainnya karena fanart sangat berhubungan dengan art (sesuai namanya) yaitu dengan menghadirkan karya yang biasanya berupa ilustrasi sebagai bentuk ekspresi dari karya referensinya.

Motivasi para fanartist

Karena fanart menggambarkan ekspresi sang pembuat, fanartist biasanya ingin karya mereka “ditanggapi” oleh komunitas dengan cara mempublikasikan fanart yang mereka buat. 

Menurut salah satu ilustrator dan penulis di Kompasiana Evan Tobias T sebuah fanart atau ilustrasi itu dapat dikatakan sebagai sebuah karya yang berhasil ketika itu memberikan kesan tersendiri atau memiliki keunikan yang mampu disampaikan. 

Fanart tidak sepenuhnya membahas tentang faktor estetika, namun orisinalitas yang tergambarkan dari suatu fanart merupakan hal utama yang menjadi nilai jual dari fanart tersebut (kepada publik/komunitas). 

Namun ada juga fanartist yang hanya membuat ilustrasi berdasarkan keinginannya sendiri dan menjadikannya sebagai sarana untuk menyampaikan ciri khas tersendiri melalui sebuah gambar, yang nanti tidak akan dipublikasikan namun dijadikan sebuah karya pribadi sebagai tolak ukur kemampuan mereka.

Analogi mudah antara karya dengan fanartist

Dalam proses pembuatan fanart pasti akan ada yang namanya karya orisinil dan juga penggemar dari karya tersebut. Gampangnya, kita dapat menganalogikannya sebagai gula dan semut. 

Sebuah karya dapat dianalogikan sebagai gula apabila mampu membuat para penggemar tertarik terhadap karya tersebut.

Gula yang identik dengan rasa manis menjadi daya tarik terhadap semut, sama halnya dengan karya yang mampu menarik perhatian orang lain karena keindahannya atau kekhasannya masing-masing. 

Maka sebuah karya orisinil haruslah mampu untuk memotivasi para penggemarnya untuk me-remake karya tersebut, serta menjadikannya “gula” agar orang lain tertarik untuk menjadi “semut” atau fanartist dari karya ini.

Popularitas dan penerapan fanart dalam dunia Ilustrasi

Kita ambil contoh di dunia anime dan manga, di kategori ini antusiasme penggemar sangatlah tinggi dalam membuat sebuah fanart atau karya berdasarkan pada anime atau manga kesukaan mereka.

Anime atau manga yang memiliki banyak fanart dapat dikatakan sukses untuk memotivasi para penggemar untuk menciptakan fanart berdasarkan franchise-nya.

Di dunia animanga juga tak jarang orang yang menggandrungi pekerjaan sebagai fanartist sebagai penghasil pundi-pundi yang cukup menjanjikan. Pembuatan doujinshi menjadi salah satu pilihan utamanya. 

Menurut kumparan.com doujinshi sendiri berasal dari kata “dōjin (同人)” yang artinya “orang dengan ketertarikan yang sama” dan “shi” yang berasal dari kata “zasshi (雑誌)” yang berarti majalah. 

Bagi yang belum familiar dengan istilah doujinshi ini kita dapat mensimplifikasinya sebagai personal printing atau percetakan perorangan yang berasal dari pihak individu non-korporasi.

Fanart memiliki potensi yang sangat besar ke depannya dan pasti akan semakin banyak fanartist baru yang mencoba ingin berkarya di dunia fanart terutama di dunia doujinshi dan fanmerch yang dapat menghasilkan. Dan pasti tidaklah mudah untuk menjadi seorang ilustrator fanart handal yang terkenal dan namanya sampai di telinga kita dari mulut ke mulut. 

101 dalam menjadi fanartist yang baik

Pertama-tama seorang fanartist harus memiliki skill yang mumpuni terhadap bidangnya.

Misalkan, apabila fanart yang dibuat merupakan full drawn illustration maka para fanartist diwajibkan untuk memiliki skill menggambar yang baik agar dapat bersaing di dunia pen-fanart-an. Seringkali hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi para fanartist pemula yang ingin mencoba untuk mencari penghasilan dari fanart ini. 

Kedua, para fanartist harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai hal yang mereka gambar, dalam dunia animanga setidaknya para fanartist tau latar belakang dari hal yang mereka gambar agar ada ekspresi dan keunikan sendiri dalam fanart tersebut. 

Terakhir, fanart mengambil referensi dan bukanlah jiplakan hasil karya orang lain. Banyak sekali fanartist pemula yang karyanya hampir sama atau bahkan merupakan jiplakan hasil karya orang lain yang diganti watermark-nya, kalau kasusnya seperti ini maka akan terjadi pelanggaran hak cipta yang berujung pada pidana maka hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut.

Datangnya teknologi baru dalam dunia fanart

Sumber: blog.novelai.net
Sumber: blog.novelai.net

Banyak pendapat bertebaran di Internet apabila AI akan menggantikan pekerjaan para Ilustrator. Namun belum ada pendapat dari para profesional terhadap hal ini.

Namun opini publik pada laman id.quora.com mayoritas menganggap bahwa AI dapat menggantikan illustrator di tingkat nonprofessional karena kemudahannya. Tetapi tidak pada pekerjaan illustrator di ranah professional yang dinilai tidak akan terdampak lantaran orisinalitas dan personalisasi klien terhadap sebuah desain sangatlah penting. 

Untuk fanart sendiri sebenarnya sekarang sudah ada aplikasi yang mampu untuk membuat fanart dengan AI, salah satu aplikasinya bernama Novel AI Diffusion yang dapat meng-generate foto menjadi ilustrasi anime dalam sekali klik yang secara konsep sama dengan AI generator pada umumnya. 

Opini pribadi terhadap perkembangan AI

Pada akhirnya kembali lagi kepada kebutuhan masing-masing, saya pribadi tidak menganggap bahwa AI akan menjadi ancaman besar karena orisinalitas dari karya setiap orang itu pasti eksis dan tidak akan ada yang mampu menggantikan style dari seseorang dalam ber-ilustrasi apalagi membuat fanart.

Skill dari seorang ilustrator/fanartist masih menjadi tolok ukur bagaimana sebuah karya dapat bersaing di dunia dan bahkan mengungguli AI yang sudah eksis.

Fanart adalah produk fan yang terus berkemabng seiring zaman, begitupun dengan para ilustrator dan alat-alat yang menyesuaikan perkembangan zaman ini. 

Maka besar kemungkinan kedepannya akan ada lebih banyak lagi tools atau alat seperti layaknya AI yang dapat digunakan untuk membuat sebuah fanart

Maka kembali saya tegaskan ulang bahwa dunia fanart masih memiliki potensi yang sangat besar.

Perlu dicatat juga bahwa menjadi ilustrator fanart tidak hanya harus mahir, namun harus memiliki keinginan untuk berkembang dan terutama harus mampu untuk mencurahkan ekspresi dan keunikan kita dalam fanart yang kita buat.

***

Sumber :

Christensen, Tricia. 2022. What is Fanart?. Musical Expert. Diakses pada 12 Oktober 2022
Horn, Jonathan. 2020. Definition of fanart. MerriamWebster. Diakses pada 12 Oktober 2022
Tim redaksi Opini Kaori. 2022. Opini: Fan-works dan Hak Cipta: Melanggar, tapi Kenapa Dibiarkan? Diakses pada 12 Oktober 2022
Tim Seleb Update. 2022. Apa Itu Doujin? Istilah yang Wajib Kamu Tahu dalam Dunia Anime. Diakses pada 12 Oktober 2022
Opini publik. 2019. Apakah pekerjaan illustrator akan segera tergantikan oleh AI? Diakses pada 12 Oktober 2022
Referensi kepada website dari AI illustrator blog.novelai.net.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun