Mohon tunggu...
Christian Meka
Christian Meka Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unwira Kupang

Now or Never

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Akhirnya Desember

1 Desember 2019   06:52 Diperbarui: 1 Desember 2019   06:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunga Flamboyan terus-menerus  bermekaran, seiring dengan helaian yang setiap hari jatuh di sudut-sudut kota. Pagi ini dimana awal merupakan akhir dari sepenggal kenangan yang sudah terlewati di kota yang pernah disinggahi hanya untuk bercengkrama melepas lelah akan penatnya hati yang masih menyisahkan tanda seru. Mungkin ini akan menjadi akhir untuk cerita panjang lebar yang rumit.

Hari pertama pembuka bulan ke 12 menjadi akhir tarik masehi dengan 31 hari yang akan dinantikan momen-momen langkah yang tak ingin terlewatkan. Hiruk-pikuk kegembiraan mewarnai setiap umat manusia yang akan menantikan seseorang yang akan datang, aroma belerang tercuim hingga bunyi terompet yang membuat gendang telinga bergema, pohon natal menghiasi di emperan toko aksesoris, dengan lampu kelap-kelip.

Beberapa hari terakhir aku sering bertanya-tanya apakah betul ini adalah akhir dari cerita yang pernah kita buat, atau ini hanya menjadi jeda dengan kelanjutan kisah yang lebih menarik, mungkin rindu ini sudah tertutup dengan lelah yang kian hari tertutupi dengan senyum palsu. Entah bagaimana cara memulai kembali, yang pasti kenangan yang lalu akan larut dengan akhir dari tahun ini, dengan banyaknya pelajaran yang pernah didapat.

Langit begitu cerah ketika hati ini tak tahu harus melangkah ke arah yang mana, mungkin tujuan yang Tuhan ciptakan sangat dekat, hanya saja tidak ada jalan pintas untuk bisa sampai ke sana. Rasa takut akan perjalanan yang masih panjang kadang membuat kita bertahan dengan kebiasaan dan keadaan yang enggan untuk dilepas.

Jujur saja lelah dari perjalanan ini membuatku takut untuk kembali berjalan dan menemukan jalan baru untuk dilalui, akhir dari jalan pernah dilalui hanya kebuntuan. Jadi, luangkan waktu sejenak untuk merenung, lalu nikmati kebahagian kecil yang ada di harimu, tertawalah dan bersyukurlah. Entah jalan mana yang harus dipilih, ujung dari cerita yang di garis oleh waktu adalah akhir.

Perjalanan ini telah tiba di penghujung, langkahmu sudah tidak lagi menyusulku dari belakang, sebelum hari ini kita pernah menyenangkan, pernah punya cerita dan aku tidak bisa memaksa diriku untuk berjalan disebelahmu lagi. Sekali lagi aku berdiri di hadapan mentari yang menyapu wajah ini, tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka.

Kembali ke Desember, ini mungkin akhir dari cerita silam yang pernah dirasakan sakitnya tapi dapat dipetik hikmahnya. Bulan ini penentu akan berakhir semua yang sudah terlewatkan, akan tetapi masih akan ada Desember lain yang akan menghampiri dengan cerita bahagia atau sebaliknya, karena yang berakhir itu cerita sebelum hari ini bukan hari ini. Jadikan Desember ini sebagai momen untuk melangkah ke depan.

"pada akhirnya, jemari akan menemukan genggaman yang tepat, kepala akan menemukan bahu yang tepat, hati akan menemukan rumah yang tepat".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun