Mohon tunggu...
Christabel firatika
Christabel firatika Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa jurusan komunikasi di salah satu universitas swasta di jakarta

ketika kita ingin sukses kita harus percaya diri, jangan menyerah semua akan ada hasilnya kelak yang cerah untuk masa depan .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Februari, Tanpa Kamu

22 Juni 2020   15:28 Diperbarui: 22 Juni 2020   15:18 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Februari tahun 2017. Pagi hari yang cerah di sebuah kota yang sangat manis dan indah tepatnya adalah kota Swiss. Terlihat seorang gadis yang sedang  berdandan dan bersiap untuk pergi ke suatu tempat, tetapi ia membawa tas yang lumayan  besar dan memasukan beberapa buku ke dalam tasnya.


Ternyata ia bersiap -- siap pergi ke kampus. Dengan rambut yang di ikat satu, bibir yang merah muda, mata yang hitam di tambah lagi dengan pakaian yang sangat fashionable tapi santai. 

Dia adalah Stefi, mahasiswa di salah satu kampus ternama di Swiss yaitu University Zurich jurusan hukum.
Stefi yang sudah 3 tahun tinggal di swiss karena Pendidikan dan sudah lama tidak pulang ke Indonesia membuat dia sangat rindu Indonesia terutama Jakarta tempat ia tinggal dan masa -- masa kecil dan remaja yang di rasakan di Jakarta.


Kini berbeda, dia hanya tinggal sendiri di negara yang sangat jauh dengan tempat tinggal aslinya. Dia mempunyai salah satu teman yang sudah dia anggap saudara dia sendiri yang mengerti Stefi luar dan dalam. 

Nama Laura, mahasiswa university Zurich dan satu jurusan juga dengan Stefi dan sama -- sama orang Indonesia. Mereka tidak tinggal bersama, Stefi tinggal di sebuah apartemen yang mewah sedangkan Laura hanya tinggal di sebuah kontrakan yang sederhana.


Walaupun Stefi berasal dari keluarga kaya dia hidup di Swiss sangat sederhana. Dia sangat baik dan ramah kepada orang- orang di sekitarnya.
Setelah bersiap -- siap, Stefi pun pergi menuju halte bus dan menunggu bus yang ia naiki menuju kampusnya.

 Terlihat dia sedang duduk santai sambil mendengarkan musik dengan earphone. Bus telah tiba dan Stefi bergegas menaiki bus tersebut agar dia bisa mendapatkan tempat duduk.Stefi  sudah duduk dengan nyaman dan tetap mendengarkan musik, tiba -- tiba ada seorang laki -- laki yang masuk dalam bus tersebut dia tinggi, putih, tampan, dan semua orang melihatnya terutama para perempuan langsung terpesona melihat sosok laki- laki tersebut.


Ia melirik ke kiri dan ke kanan untuk mencari kursi yang masih kosong. Akhirnya ia melihat tepat di kursi Stefi, kemungkinan  sebelahnya kosong dan kelihatannya tidak ada orang, akhirnya laki -- laki tersebut jalan menuju tempat duduk dan ia memanggil Stefi"excuse me, may I sit next to you ? ".
Stefi pun tidak mendengar perkataan laki -- laki tersebut karena asik mendengarkan musik dan bermain telepon seluler. Laki -- laki tersebut tetap berbicara kepada stefi dengan nada yang agak di tekan,"excuse me, can I sit in the chair next to you?".


Tetap Stefi tidak mendengarnya, akhirnya laki -- laki itu tanpa basa basi langsung duduk di sebelah stefi dan tidak sengaja menyenggol tas Stefi dan tasnya pun terjatuh.Stefi pun kaget dan marah kepada laki -- laki yang duduk di sebelahnya "Eh, kalau mau duduk bilang dong jangan asal duduk aja!," dengan nada yang marah.


Tidak sengaja dia memakai Bahasa Indonesia pada saat laki -- laki itu berbuat kesalahan kepada dia. Laki -- laki tersebut sontak kaget ternyata perempuan ini bisa berbahasa Indonesia. " ternyata kamu orang indonesia, kenapa aku bicara sama kamu pake Bahasa inggris kalau gitu."
Setelah kejadian itu mereka berdua berdiam diri tidak ada yang menyapa. Akhirnya, Laki -- laki ini pun menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Stefi, " kenalin, nama aku Ditto." Stefi pun membalas sambil menatap aneh laki -- laki ini. " ya, nama aku Stefi".


Ditto pun meminta maaf atas perbuatannya tadi kepada Stefi." oh iya, aku minta maaf ya karena tadi langsung duduk aja dan tas kamu jatuh." Stefi pun kasihan melihat raut muka laki -- laki itu, " Iya, tidak apa -- apa kok, maaf juga tadi aku tak dengar kalau kamu udah nanya sama aku tapi aku gak denger karena keasikan dengar lagu."  Mereka pun akhirnya asik berbincang -- bincang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun