Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan dan Tangis Nania

15 September 2012   04:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:26 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Uffs,..lumayan melelahkan juga menata buku-buku koleksiku ini. Kardus besar yang dulunya bekas bungkus televisi yang kami beli itupun tampak gembung karena sedikit kupaksa agar semua tertampung. Tak terasa, hampir seharian kami sibuk mengemas semua barang agar esok, saat kami pindah rumah segalanya telah beres, tinggal angkut. Yah,..tuntutan pekerjaan yang menjadikan aku lebih baik mengajak anak dan istriku ikut meninggalkan kota ini. Agak berat pada awalnya, namun seiring waktu akhirnya, mereka dengan rela menyetujuinya.

Mendung yang berselingan dengan gerimis yang sejak pagi datang, membuat kami tak terlalu memperhatikan bahwa hari sudah mendekati sore. Itu karena matahari terlihat malas menampakkan sinarnya. Aku niatkan beristirahat sejenak, menciptakan angin dari lipatan koran lama yang kukibaskan, ketika sedikit berselang istriku menyajikan kopi hangat,..ahh,..mantap.

“ Kopinya, Pa. Ngaso dulu, lah..”

“ Siip, Ma. Jatah Mama sudah selesai?”

“ Sudah, dong..., tinggal dikit lagi..”

“ Itu namanya belum...”

“ Hihihi,..iya..iya,..nanti juga beres. Aku juga mau ngopi dulu...”

Sebenarnya sama saja denganku. Perkakas berkategori berat bobotnya, yang menjadi bagianku merapikan pun belum semua terkemas. Sedikit lagi juga,..seperti yang istriku bilang, tentang tugasnya merapikan perabot-perabot lain yang lebih ringan. Dan yang jelas, kami semua mulai lelah. Rehat sembari minum kopi di sela hujan ini adalah pilihan tepat.

“ Risang mana, Ma?”, tanyaku tentang anak lelaki berumur lima tahun kami.

“ Di depan, Pa. Main sama Nania,...katanya sih tadi ingin beres-beres juga..”

“ Beres-beres,..sambil mberantakin...?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun