Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Geliat Nafas Persetubuhan

3 Desember 2011   05:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

. [caption id="attachment_146229" align="aligncenter" width="400" caption="from google"][/caption] . Terjaga. Menyambut pagi dengan syukur, masih nikmati putaran hari Membuka. Pintu, jendela, dan semua rongga yang semalam terkunci Segar. Menghirup udara sejuk tersisa, berebut waktu dengan polusi Memandang. Senyum, cinta, dan harapan, jiwa-jiwa yang mengasihi . Terlihat. Di taman, ranting ketapang dan ilalang unjukkan karya diri Berseri. Tunas hijau kuncupnya baru, gantikan yang kering dan layu Tersaji. Di putik warna-warni kembang, kupu-kupu melambai menari Telah genap. Tetasnya telur menjadi ulat, kepompong usai membisu . Terdengar. Di ujung dahan, kutilang riuh hinggap, rangkaikan sarang Bernyanyi. Kicauan cinta, tetaskan mungil, biduan tetap bertembang Berpadu. Geliat resah, yang termulia bersaing langkah untuk menang Berganti. Kekalahan dan kemenangan, muara senyap tak kumandang . Menyaksikan. Lembar langit melingkupi, selalu indah beragam warna Tengadah. Putih, biru, hitam,lembayung atau juga jingga demi masa Menunggu. Saat persetubuhan, berputar mengisi dan terus berganti Menyambut. Datangnya waktu, segalanya pulang dalam damai sejati . . 03/12/11 East Jakarta C.S. (Bersetubuhlah jiwamu dengan kedamaian hati)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun