Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Renjanaku (18) Goodbye Martha

9 Oktober 2025   20:00 Diperbarui: 9 Oktober 2025   19:59 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://asset-2.tribunnews.com/prohaba/foto/bank/images/ilustrasi-jatuh-cinta.jpg

"Kalau kamu mencintai dua orang sekaligus, pilihlah yang kedua. Sebab kalau kamu benar-benar mencintai yang pertama, maka yang kedua tidak akan pernah ada."

Sambil mencengkeram jari tanganku, Martha juga menyenderkan kepalanya ke lenganku. Duh, aku jadi grogi. Tangan kananku lalu kukibas-kibas perlahan agar motor yang melintas mau memberi jalan kepada kami untuk menyeberang. Sampai di seberang ia kemudian melepaskan tangannya sambil tersenyum penuh arti. Apa artinya aku sungguh tak tau.

Aduh aku koq jadi grogi ya. Aku lalu mengatur pernafasan. Tarik empat, tahan tiga lalu lepas tiga. Lho koq jadi mirip skema 4-3-3 Liverpool ya. Biasa aja kale, namanya juga menyeberang jalan yang cukup ramai kenderaannya. Jadi kudu pegangan supaya tidak jatuh. Jangan geer bro. Tak lama kemudian kami sudah duduk santai di sebuah ruang private di cafe itu.

"Rick, aku harus mengatakan hal ini sama kamu, dan aku berkata jujur. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu merasa berutang kepada hubungan kita dulu, itu tidak sepenuhnya benar. Aku juga bersalah dalam hal itu karena tidak berusaha juga untuk membuatnya lebih baik, dan itu membuatku merasa malu," Martha memulai pembicaraan,

"Rupanya takdir mempersatukan kita kembali lewat pekerjaan. Kali ini aku sangat menyukai kebersamaan kita ini, kamu juga kan? Rick, sekarang aku baru mengerti kenapa hubungan itu enak. Yah karena aku memang selalu berusaha membuatnya enak, walaupun aku tidak menyadarinya." Martha berkata dengan antusias.

 "Rick, Sejujurnya waktu perjalanan dinas ke Kalimantan yang lalu, itu murni hanya buat kepentingan pribadiku saja supaya bisa berduaan dengan kamu. Rick, aku cinta sama kamu. Aku ingin mengatakannya waktu di Kalimantan itu, tetapi aku merasa gengsi. Untuk itu aku minta maaf ya Rick, aku janji, aku tidak akan menyia-nyiakannya lagi dan akan berjuang untuk itu."
Mata Martha kini berkaca-kaca.

Aku terdiam seribu bahasa. Dadaku sesak. Aku hampir tidak bisa bernafas... Aku tidak tahu harus ngomong apa. God please help me. Setelah menarik nafas panjang aku berkata dengan lembut, "Tha, aku gak tau harus ngomong apa. Terima kasih ya Tha. Aku merasa tersanjung dan kagum atas apa yang barusan kamu bilang." Mataku kini berkaca-kaca dan suaraku mulai tak jelas.

"Tapi maaf Tha, kamu terlambat... Aku baru saja jadian sama Jenny, orang yang sering aku ceritain sama kamu itu. Duh Tha, kenapa baru sekarang kamu ngomongnya. Duh maaf ya Tha...aku gak bisa lagi" Kini air mataku mengalir tanpa bisa kutahan lagi.

Martha terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia terlihat lemas dengan tangan gemetaran. Aku segera meraih tangannya. Ia menatapku dengan wajah harap bahwa aku baru saja berbohong. Aku gak tahan melihatnya, aku segera memeluknya sambil menumpahkan seluruh air mataku yang tadi tertahan.

Martha diam saja di pelukanku, tapi kemudian ia sadar kalau aku tidak berbohong. Seketika tangisnya meledak di pelukanku. Aku belum pernah melihatnya menangis. Ia belum pernah memelukku seperti itu. Aku kemudian melihat sisi dirinya yang lain yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Tadi aku sudah mendengar suara manja yang belum pernah kudengar sebelumnya. Tadi ia meremas jari tanganku saat menyeberang jalan, juga menatapku dengan tatapan yang belum pernah kulihat sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun