Marc Marquez kembali menggila pada sprint race MotoGP Jerman 2025 yang berlangsung di sirkuit Sachsenring. Marc yang disebut juga King of Sachsenring ini sejak semula memang sudah diprediksi akan memenangkan race ini.
Akan tetapi cara belio memenangkan sprint race ini menjadi tontonan tersendiri sebab dipenuhi dengan berbagai drama menegangkan.
Hujan sudah reda membasahi bumi, tapi lintasan di trek masih cukup basah. Pembalap pun tidak berani berjudi dengan memakai ban slick. Akhirnya semua pembalap memakai jenis wet tyre dengan pilihan Medium (depan) dan Soft (belakang) Â Â
Marc Marquez start terdepan diikuti Zarco dan Bezzecchi. Namun di exit T1 (tikungan ke kanan) Marc melebar sehingga posisinya merosot ke P5. Bezzecchi langsung memimpin, diikuti oleh Morbidelli dan Quartararo yang melesat dari start di P7.
Lap ke-3 Bezzecchi masih memimpin. Morbidelli mengalami high-side yang cukup mengerikan. Ban depannya terkunci, Ia dan motornya kemudian terpental berjumpalitan sampai akhirnya ia terdampar di air fence. Dari tayangan ulang terlihat beberapa kali kepalanya terbentur ke aspal. Ia pun langsung mendapat perawatan medis. Semoga Morbidelli baik-baik saja. Rasanya tipis kemungkinan ia bisa ikut balapan di hari Minggu besok.
Walaupun disebut Raja Sachsenring, tapi penampilan Marc di sesi free practice sehari sebelumnya tidak maksimal. Ketika ditanya kemungkinan Bezzecchi atau Diggiantonio yang menjadi juara, Marc menanggapinya dengan santai. Katanya ia lebih fokus mengejar gelar juara dunia. Jadi selama ia bisa finish di depan Pecco dan Alex, maka ia tidak akan terlalu memusingkan siapa di depannya.
Kematangan Marc benar-benar terlihat di race ini. Ia tidak mau terlalu memaksakan diri untuk mengejar lawan.
Lap ke-5 Marc Marquez merangsek ke Posisi tiga setelah melewati Diggiantonio. Tak lama kemudian pembalap KTM, Pedro Acosta berhasil melewati Diggiantonio dan Naik ke P4.
Sirkuit Sachsenring yang jalur balapannya berlawanan dengan arah putaran jam ini memang sangat cocok dengan karakter Marc. Sirkuit ini dominan dengan tikungan ke kiri yang menjadi andalan Marc.
Akan tetapi di T1, T4 (hair pin) dan T14 yang kesemuanya tikungan ke kanan, Marc benar-benar menderita, terutama akibat sirkuit yang basah, membuatnya tak berani memaksakan diri.
 Â