Pembalap McLaren Oscar Piastri berhasil mengatasi perlawanan rekan setim, Lando Norris untuk meraih gelar juara GP F1 Belgia yang digelar Minggu 27 Juli 2025 kemarin.
Sementara itu pembalap Red Bull Racing Max Verstappen harus menahan kecewa karena gagal menyalip pembalap Ferrari, Charles Leclerc yang sepanjang balapan mampu mengatasi tekanan Max.
Terpisah juara dunia tujuh kali, Lewis Hamilton berhasil menjadi pembalap terbaik di hari Minggu setelah berhasil finish di P7 setelah sebelumnya start dari p17.
Hujan deras yang membasahi sirkuit Spa-Francorchamps membuat balapan harus ditunda lebih dari sejam. Balapan pun kemudian dimulai dengan panduan safety car selama empat lap, dan setelah itu dimulai rolling start pada lap kelima, setelah safety car masuk pit.
Jika pada sprint race sehari sebelumnya hari cerah, secerah hati Max Verstappen yang kemudian berhasil memenangkan sprint race, maka pada balapan hari Minggu, hujan yang membasahi sekujur tubuh, berhasil menyamarkan air mata yang menderas di pipinya.
Pada sprint race hari Sabtu, Max kembali mengulang strategi balapan di Silverstone (yang kala itu berantakan karena hujan) dengan memakai setelan sayap low down force.
Kali ini berhasil karena di dua trek lurus dengan zona DRS (di La Source dan Kemmel Straight) duo McLaren itu tak mampu menyalip Max. Sisanya Max dengan mengandalkan pengalaman, berhasil mengatasi tekanan hebat dari kedua juniornya itu. Red Bull pun berpesta.
Lain padang lain belalangnya. Lain hari lain pula perangainya. "Hari Minggu BMKG" melaporkan akan terjadi hujan. Belajar dari pengalaman di Silverstone, Red Bull kemudian mengubah setelan sayap mobil Max ke "High downforce." Apalagi Max ini suka main basah-basahan di kondisi wet race!
Namun kemudian bencana datang menimpa Max. Balapan kemudian ditunda hingga 90 menit menunggu cuaca lebih bersahabat. Max kemudian murka, kenapa pada balapan dua pekan lalu di Silverstone FIA membiarkan balapan berlangsung dalam hujan lebat? Akibatnya mobil Isac Hadjar pun menabrak mobil Kimi Antonelly yang berada di depannya karena jarak pandang yang terbatas!
Namun FIA berkilah, justru karena itulah FIA menunda balapan di Spa agar kasus itu tidak terulang lagi. Apalagi di Spa ini sebelumnya banyak terjadi kecelakaan mengerikan, bahkan berakibat kematian pembalap. Pendapat FIA ini kemudian diamini oleh banyak pembalap, "Safety first!"