Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menunggu Gebrakan Ahok Selanjutnya!

26 September 2020   12:10 Diperbarui: 26 September 2020   12:24 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Erick Thohir, sumber : https://cdn-2.tstatic.net/newsmaker/foto/bank/images/ahok-dan-erick-thohir.jpg

Banyak jalan menuju Roma. Namun jalan yang dipilih Erick ini lebih panjang, terjal dan berliku persis seperti lirik lagu The long and winding road dari Beatles. Apalagi dengan kondisi pandemi sekarang dimana bisnis tersungkur dan tersingkir dari peradaban.

Pendekatan ala Erick condong kepada man and culture oriented. Erick akan mencari sosok pemimpin yang cakap, bermoral dan bisa menjadi contoh yang baik bagi staf dan karyawan. Pemimpin akan menjadi nakhoda untuk menentukan arah perusahaan, termasuk perekrutan/re-oraganisasi perusahaan.

Setelah susunan Direksi/Komisaris yang dianggap capable selesai, Erick kemudian akan mengembalikan kembali ruh perusahaan seperti tujuannya semula. Itulah sebabnya anak/cucu perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan core binis akan ditutup atau digabungkan dengan BUMN lain yang memiliki bisnis yang sama.

Misalnya saja seperti Rumah sakit pertamina, akan dikeluarkan dari Pertamina, lalu digabungkan dengan BUMN Kesehatan. Hotel pertamina akan digabungkan dengan BUMN Perhotelan, dan lain sebagainya. Akhirnya Pertamina kembali ke core bisnis semula, yakni bermain di sektor migas saja.

Lain batu akik lain pula batu gosok. Lain sosok Erick lain pula sosok Ahok! Ahok itu cuan and human oriented. Prinsip utama dagang itu adalah cuan. kalau tidak cuan yah tidak usah dagang! so simple.

Kedua, humanis. Ahok akan menempatkan the right man in the right place untuk semua posisi jabatan  tanpa melihat usia, golongan, pendidikan, agama ataupun warna kulit orang tersebut.

Jadi Ahok tidak fokus kepada Direksi semata, melainkan sampai kepada unit terkecil di dalam perusahaan. Hal ini dimungkinkan lewat skema Lelang Jabatan tadi. Akhirnya Direksi tidak terbebani lagi dengan urusan rekrutmen staf, sehingga bisa fokus mengurus bisnis perusahaan agar bisa cuan.

Kalau staf dan karyawan perusahaan itu adalah orang tepat di bidangnya, maka dengan sendirinya pekerjaan mereka akan efisien dan efektif pula. Otomatis KKN pun akan segera raib bak kabut diterjang sinar mentari pagi. Restrukturisasi BUMN itu juga akan semakin mudah dengan konsep cuan tadi. Artinya Perusahaan BUMN hanya mengurusi bisnis yang menguntungkan saja. Lha, ngapain juga berbisnis kalau merugi.

Berjalannya waktu, rata-rata perusahaan BUMN itu sudah beranak cucu yang seringnya tidak ada hubungan dengan core bisnis perusahaan induknya sendiri. Nah, kalau Erick maunya BUMN itu fokus di core bisnis saja, maka Ahok mempunyai pandangan yang berbeda.

Bagi Ahok prinsip utamanya adalah cuan. Misalnya ada anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bisnis percetakan, hoki lalu ngasih cuan, ya pastinya akan dipertahankan. Sebaliknya ketika ia tahu Pertamina ternyata napsu membeli sumur minyak di luar negeri lewat utang, maka ia sontak murka. Menurut Ahok, Pertamina sebaiknya fokus mengeksplorasi ladang minyak di dalam negeri saja karena biayanya lebih murah.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun