Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Memang Tidak Punya Solusi untuk Banjir Jakarta

4 Maret 2020   18:00 Diperbarui: 4 Maret 2020   18:04 2924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar underpass Kemayoran kebanjiran, sumber: idntimes.com

***

Dalam beberapa tulisan sebelumnya, penulis sudah menguraikan beberapa penyebab dan solusi untuk penanganan banjir Jakarta ini.

Selain itu tak terhitung juga banyaknya tulisan dari para "ahli per-airan" maupun "ahli perbanjiran" yang memberi solusi untuk menangani masalah banjir ini. Apalagi banjir adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Jakarta.

Artinya, curah hujan akan tetap tinggi. Rob (pasang naik air laut) di utara Jakarta akan terus berlangsung sebagai bagian dari proses alam. Dan tentu saja air dari bendung katulampa Bogor pun tidak akan kabur ke Bandung, karena pastinya akan tetap menyerbu Jakarta juga.

Maka yang sebenarnya diperlukan adalah "manajemen untuk mengendalikannya" agar banjir ini tidak menyusahkan warga.

Banjir kemarin itu (24/2/2020) murni berasal dari hujan lokal yang turun sejak malam hingga pagi hari. "Untunglah" tidak ada banjir kiriman dari selatan Jakarta ataupun badai dari Laut Jawa yang menghantam pesisir Jakarta.

Jakarta memang beruntung tidak seperti kota-kota lain di dunia yang sering mengalami ancaman badai, tornado, gelombang panas menyengat, serbuan udara dingin yang membeku ataupun gempa bumi berskala di atas 7 skala Richter misalnya.

Banyak warga menggerutu karena justru ketika sudah bercucu, barulah rumahnya mengalami kebanjiran untuk pertama kalinya.

Tapi warga yang tinggal di Riverside View Residence (bantaran kali) berujar, banjir kali ini sebagai perwujudan sila kelima, "keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta." Sebab Kini seluruh warga Jakarta memang sudah resmi mengecap "pahit manisnya banjir ala Gubernur Jakarta ini!"

Dalam artikel sebelumnya penulis menyebut ada tiga faktor penyebab banjir besar awal Januari lalu, yakni Rob dari utara (laut Jakarta) Banjir kiriman dari Selatan Jakarta dan hujan lokal dengan intensitas tinggi yang menerpa seluruh wilayah Jakarta.

Dalam pernyataan sebelumnya, Anies mengatakan bahwa percuma saja melanjutkan normalisasi kali Ciliwung (yang terhenti sejak Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta) jika Pemerintah Pusat tidak menyelesaikan terlebih dahulu pekerjaan pembangunan waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebab menurut Anies banjir Jakarta disebabkan oleh banjir kiriman dari hulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun