Mohon tunggu...
choirunisa lisdiyani
choirunisa lisdiyani Mohon Tunggu... Konsultan - Hello! My name is choir, Law Student, 21y.o

Raihlah mimpi kamu dimulai dari melakukan kebaikan!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru Terbaik: Pengalamanku

5 Agustus 2020   20:45 Diperbarui: 5 Agustus 2020   20:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa ku tuntun, anak ini sudah tahu apa yang harus ia lakukan. Lihat! Ia berbaring sendiri di kasur pemeriksaan. Pintarnya. Aku mengikutinya ke kasur dan memeriksanya "keadaan Aisa tidak ada hal yang serius tapi sepertinya juga belum ada kemajuan" aku memberikan laporan sambil menggendong Aisa turun dari tempat tidur dan kembali menuju meja kerja ku.

Oh tidak! 5 panggilan tidak terjawab dari Dr. Houkew! MATI AKU! Aku harus segera mengakhiri jam kerja ku sekarang.

 "Alhamdullilah! Tapi dok, semenjak ganti obat kemarin dia muntah-muntah terus dok dan jadi susah makan sekaliii" Tanya wanita yang sedari tadi memperhatikan ku memeriksa Aisa.  "oh.. ohhh.. hmm iya itu tidak emm... apa-apa. Efek...hmmm samping o..oo..obatnya! Ya itu hanya efek samping." Jawabku sambil terbata.

Entahlah apa yang ada dipikiranku sekarang. Aku hanya berfikir untuk mencari cara menyelesaikan sesi kontrol ku dengan pasien ini. Dengan begitu aku segera bisa menemui Dr. Houkew. Cukup. Tolong. Aku tidak boleh kehilangan kesempatan berharga ini. "hmmm..saya akan menuliskan resep baru untuk menghilangkan mualnya Aisa, nanti kita lihat lagi perkembangannya ya ibu" jawabku dengan nada rapper, hampir tidak ada jeda. "hmm, jika sudah selesai saya bisa tinggal ya bu.."lanjutku. Aku berbicara sambil membuka jubah ku dengan terburu-buru. Tentu saja. Pasti wajah wanita itu sungguh kesal dengan sikapku. Tanpa memperdulikan mereka yang sudah pergi atau belum dari ruanganku, aku pun kelur sambil berlari menuju Dr. Houkew. Dan.........

GEDEBUGHHHH. "AAAAAWWWW....." aku terjatuh dari tempat tidurku. "mimpi itu lagi" ternyata aku hanya mimpi. Aku mencoba bangun dari posisi tengkurapku dan memijat bokong ku yang begitu nyeri.

Kenangan 3 tahun lalu itu tiba-tiba datang lagi. Setiap mimpi itu datang membuat hati ku mencelos dan berpikir seolah-olah aku lah orang yang paling jahat. Oh tidak!! Bukan seolah, memang benar aku orang jahat! Ya aku jahat! Bagaimana tidak? Kalian bisa bayangkan seorang anak kecil lagi lucu-lucunya hampir mati karena sikapku yang brengsek itu?

"bagaimanabisa seorang dokter membunuh pasien nya seperti begitu?" AAAA Persetaan!!

Hampir mati? Tidak tidak. Lagi-lagi aku singkirkan pikiran kotor itu jauh-jauh. Aku berjalan ke dapur dan meneguk segelas air untuk mengalihkan kegugupan.

"itu sudah berlalu"

---------

Sudah tiga tahun berlalu semenjak peristiwa menyayat hati ku itu terjadi, akhir-akhir ini aku memimpikannya lagi. Aneh memang. Mimpi itu datang setelah aku mendapat tawaran jabatan di RS ternama di Jakarta. Tidak hanya hari ini. 2 tahun, 1 tahun, bahkan 2 bulan yang lalu pun aku juga mempikian hal yang sama. Mimpi itu datang ketika aku sedang mendapat tawaran kerja di luar negeri. Ya. Sebenarnya aku sudah melupakan kejadian itu. Tidak. Bukan melupakan. Hanya saja tidak aku jadikan masalah serius untuk saat ini, tidak menghambatku melakukan kegiatan ku sehari-hari disini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun