Maka, kalau suatu hari Kompasianer benar-benar bertemu dengan calon mertua yang bikin garuk-garuk kepala, jangan buru-buru angkat tangan. Ingatlah bahwa setiap hubungan butuh usaha. Tinggal pilih: apakah usaha itu layak dilakukan demi pasangan yang kita cintai, atau lebih baik berhenti sebelum terlanjur jauh.
Kembali ke pertanyaan awal: kalau ketemu calon mertua seperti yang ramai dibicarakan di podcast, apakah kita tetap jalanin atau tinggalin?
Jawabannya ada di hati masing-masing. Kalau cinta dan komitmen dengan pasangan cukup kuat, maka calon mertua bukan alasan untuk mundur. Tapi kalau sejak awal sudah merasa tercekik, mungkin perlu realistis: jangan sampai menikah hanya menambah masalah.
Pernikahan adalah perjalanan panjang. Dan mertua, suka tidak suka, adalah bagian dari perjalanan itu. Kita tidak bisa memilih siapa yang melahirkan pasangan kita, tapi kita bisa memilih cara meresponsnya. Pada akhirnya, kuncinya ada di komunikasi, kesabaran, dan sedikit humor untuk menertawakan keruwetan hidup ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI